Sabtu, 04 Desember 2010

CERPEN - BARBIE GIRL :D

Tuhan itu Maha Adil. Semua orang di dunia ini pasti setuju dengan hal itu. Yah, tentu saja kecuali orang-orang Atheis yang tidak percaya Tuhan. Akupun setuju, Tuhan memang Maha adil. Hanya saja menurutku keadilan Tuhan tidak akan kita dapatkan di dunia. Kita baru akan mendapatkan keadilan Tuhan yang seadil-adilnya di kehidupan akhirat. Tak percaya? Aku punya bukti bagus tentang ketidakadilan Tuhan. Contohnya temanku yang satu ini, yang baru saja turun dari mobilnya. “Pagi Neil.” Sapaku ketika jarak diantara kami sudah cukup dekat. Sementara Neil hanya membalas sapaanku dengan anggukan.Oke, kuralat kata-kataku, bukan teman! Jelas Neil terlalu jutek dan terlalu tidak akrab untuk menjadi temanku. Kami hanya rekan sesama anggota OSIS sekolah. Siapa yang tidak kenal Neil, murid paling pintar di sekolah, tajir, dan yang paling penting CAKEP! Mata cewek mana yang tahan untuk tidak melirik kearahnya apabilacewek itu berada di satu ruangan yang sama dengan Neil. Pergi kesekolah dengan mobil BMW-nya yang menunjukkan kemampuan finansialnya. Otaknya tak terkalahkan bahkan sampai ke tingkat olimpiade. Huh, bagaimana bias TUhan memberikan semua kelebihan pada Neil sedangkan diluar sana masih banyak cowok-cowok yang tidak pintar, tidak kaya, dan jelek! Oops, bukan maksudku untuk terlalu kejam . Kembali ke lapangan parker sekolah yang masih penuh sesak dengan murid-murid yang akan memarkir mobilnya. Sebuah mobil Honda jazz PINK yang mencolok sedang melaju kearah mobil Neil. Bukan melaju sepertinya, mungkin mobil itu bermaksud parkir di tempat kosong yang ada di sebelah mobil Neil. Tapi…………………………………….. CRASH! DIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINNNN, alarm mobil Neil meraung-raung tiba-tiba. Mobil Honda jazz pink itu tak sengaja menabrak sedikit bagian belakang mobil Neil. Neil yang marah kemudian mengetuk kaca jendela tempat sopir Honda Jazz itu duduk. Dan sopir itu keluar dari sana. Cewek imut, lugu, dan yang paling penting CANTIK! Oh, tentu saja itu sahabatku Chery, si Barbie! Chery berdiri didepan Neil dengan wajah seperti hampir menangis, “Maaaaaaaaffff, Chery nggak sengaja.” Terlihat sekali kalau wajah Neil menahan amarah dan dadanya naik turun dengan cepat, “Kalo lo nggak bias nyetir, NGGAK USAH NYETIR!” katanya. Singkat, padat, namun Jelas. “Hiks, maaff…” air mata sudah jatuh di pipi Chery. “Chery nggak sengaja. Chery mau kok ganti rugi. Hiks hiks.. udah ya, Neil jangan marah-marah lagi….. HUweeeeee hiks hiks.” “Gue nggak semiskin itu buat minta ganti rugi sama lo!” Setelah itu Neil pergi dari sana meninggalkan Chery yang masih menangis. Neil yang aneh. Kalau nggak mau minta ganti rugi, ngapain pake marah-marah kayak gitu ke si ‘barbie girl’ ini. Chery kan gampang banget nangis karena dasarnya emang dia lugu banget. Kalau ngomong nggak pernah pake aku-kamu apalagi gue-elo, sebagai gantinya dia menyebut namanya sendiri dan nama orang yang dia ajak bicara. Dengan wajahnya yang cantik dan imut, tinggi semampai, rambut panjang, lurus, dan bewarna kecoklatan, tak lupa dengan semua aksesoris dan barang-barang ‘imut’ yang dipakainya, orang-orang memanggil Chery dengan panggilan ‘BARBIE’. Jelas tipe cewek yang rela dikorbankan ke singa lapar buat nyelamatin orang sekampung. “Reaaaa. Huwe hiks hiks.” Chery langsung bersorak begitu melihatku yang berada tak jauh dari TKP. “Barbie, udah donk Barbie, cup cup cup. Sabar sabar sabar.” “Tapi…tapi… Neil jahaaaaattt.” Huft, mulai lagi deh tangisan manja Chery. Aku jadi merasa seperti Babysitter yang sedang berjuang mendiamkan anak asuhnya. Argh, mana udah mau bel masuk lagi. Jadi terpaksalah aku berjalan menuju kelas sambil menenangkan Chery yang dari tadi masih sesegukan. Hingga akhirnya tibalah di kelas Chery, kelas XI IPS 2.Untuk kasus Chery, kuakui kalau Tuhan memang benar-benar adil, dan Chery adalah ‘korban’ keadilan Tuhan. Chery memang cantik, kaya, baik, ramah, dan Barbie girl, tapi otaknya sungguh berbanding terbalik dengan wajahnya. Tuhan memberikan kelebihan wajah padanya tapi tidak dengan otaknya. Kasarnya Chery termasuk anak dengan ranking 10 terbawah di SMA Yera Derva ini. Sedangkan Neil? Jangan ditanya, sudah pasti dia berkumpul dengan murid-murid pintar di sekolah ini yang ada di kelas XI IPA 1. Murid-murid yang tempat nongkrongnya perpustakaan dan dijamin nggak bakal mau bolos meskipun di pelajaran sejarah.Intermezzo dikit, gue BENCI sejarah. “Rea, janji ya nanti pas istirahat dateng ke kelas Chery. Chery nggak mau sendirian..” Mungkinkah Chery bakal sendirian waktu jam istirahat? Aku rasa tidak. Cowok-cowok satu sekolahan pasti nggak keberatan buat nemenin Chery di jam istirahat. Lagipula dia memang NGGAK PERNAH bener-bener sendirian. Cowok-cowok itu MEMANG selalu mendekat pada Chery. Sepertinya Chery memang punya magnet khusus untuk menarik cowok-cowok. Ralat, tidak semua cowok! Kecuali Neil tentu saja. Tidak juga dengan Theo, pacarku J awas saja kalau Theo berani mendekati Chery, kucincang habis dia! “Oke.” Jawabku singkat. TTEEEEETTTT, bel sekolah yang memekakkan telinga berbunyi tanda aku harus menuju kelasku tercinta (lebay) kelas XI IPA 2. Oh tidaaaak, jam pertama ada pelajaran sejarah! AAAARRRRGGGGHHHH!!!!!!!!! ******** “Siang barbie..” seru koor cowok-cowok yang selalu menyapa Chery setiap kali dia lewat. yah, memang beginilah setiap hari. Chery-pun dengan ramah selalu membalas sapaan mereka tak lupa dengan senyum paling imutnya, “Siang semua!” Aura yang dipancarkan Chery memang tidak biasa, seperti yang sudah kukatakan sebelumnya. Si pemikat! Entah mengapa aku merasa demikian. Kalau aku iri padanya mungkin aku mengira dia menggunakan pelet. Awalnya aku sempat khawatir kalau Chery akan menjadi musuh abadi semua cewek di sekolah ini (kecuali aku tentu saja). Tapi nyatanya tidak, cewek-cewek disini tidak memusuhi Chery. Berkat keluguan dan kebaikannya rasanya terlalu jahat kalau mau membenci Chery.Lagipula mengingat otaknya yang berbanding terbalik dengan wajahnya itu, kurasa cewek-cewekpun tidak terlalu membenci Chery. Karena dia punya kekurangan. Ya ampun, kejam sekali kata-kataku. Bukankah semua orang punya kekurangan. Hhi.. Aku tidak mengenal Chery dari kecil. Alu mengenalnya saat hari pertama MOS. Pada hari aku mengenalnya, Chery memang sudah menunjukkan aura ke-barbie-annya. Saat itu Chery sedang dikerjai oleh senior-senior cowok. Tau sendiri kan kalau sasaran senior itu adalah murid-murid yang ‘mencolok’. Dan Chery MEMANG terlalu mencolok. Seperti kataku barusan, PEMIKAT! Saat Chery sedang dimarahi, Chery terisak, menunduk, dan menggumamkan maaf berkali-kali. Eh senior-senior yang tadinya mau ngerjain malah jadi nggak tega. Wakaka. Menurutku sifat Chery ini dikarenakan lingkungan di rumahnya. The only daughter of the billioner. Denger-denger dia dulu punya kakak cowok yang kemudian meninggal karena kecelakaan saat dia SD. Karena terbiasa dimanja oleh kakaknya kemudian papi dan maminya yang overprotektif semenjak kematian kakaknya, maka tercetaklah Chery yang seperti ini. Kami berdua sedang menuju kantin karena memang sudah jam makan siang. Letak kantin terletak cukup jauh tepatnya diluar koridor ini. Chery sedang menggigit-gigit bibirnya seperti akan mengatakan sesuatu hanya saja dia ragu. Berteman dekat dengan Chery membuatku mengerti gerak-geriknya. “Kenapa Barbie?” tanyaku. “Mmm.. Rea, Chery pengen…..” “Hai sayang.” Sebelum Chery melanjutkan perkataannya, Theo, pangeran cintaku datang menghampiri dan mencium bibirku. kecupan kecil yang selalu kita lakukan saat bertemu. “Mau makan siang ya?” “Ng..iya….errr…” aku melirik kearah Chery untuk memberi tau Theo kalau tadinya aku sedang berbicara dengan Chery. “oh, ada Chery. Hai Cher!” sapa Theo berbasa-basi. Hanya Theo dan guru-guru sekolah yang tidak memanggil Chery dengan panggilan “barbie”. kata Theo ‘Barbie itu kayak panggilan sayang yang spesial. Aku nggak bakal manggil cewek lain dengan nama panggilan yang aneh-aneh kecuali sama kamu.’ Oh, romantisnya Theo-ku!Sepertinya Chery kesal karena kemudian bibirnya memonyongkan manyunan yang biasa dia keluarkan kalau sedang kesal, “Urgh, Theo nyebelin.” “HHa, ya udah honey, tadi mau ngomong apa??” “Chery mauuuuu…..” “Ah, sayang, makan siang bareng-bareng yuk!” Lagi-lagi Theo memotong perkataan Chery sambil menyunggingkan senyum jailnya. Aku jadi ikut tersenyum. aku tau kalau Theo memang ingin mempermainkan Chery.. “AAAHHH, THEO NYEBELIN! CHERY KAN MAU BILANG KALAU CHERY PENGEN PUNYA PACAAAAAAAARRRR!!!!” Tanpa sadar Chery berteriak terlalu keras. Sepertinya orang-orang di sekitar sini mendengarnya dan semuanya secara bersamaan melihat Chery. “Oooppsss!” “Oiiii semuanya, kita BARBIE GIRL PENGEN PUNYA PACARRR!!!” terdengar teriakan dari cowok di ujung koridor. “Kita bikin sayembara dapetin barbie!” “Semua cowok boleh ikutan!” “Cewek juga kalau mau!” “Fairplay ya guys!” Entah suara-suara siapa yang jelas daritadi suara itu saling bersahut-sahutan. “Mulai dari……..SEKARANG!” Mendadak semua cowok di sekitar kami (kecuali Theo tentunya) berlarian ke berbagai arah. ada yang ke kelas untuk menyiapkan rencana, ada yang ke perpustakaan untuk menyalin puisi-puisi romantis, ada yang ke kebun sekolah metikin bunga. Ou Em Gee!Theo menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju sedangkan aku hanya mengangkat bahu. “Barbie, jangan lupa pilih aku ya.” Si Joko, murid Jowo tulen super cupu dan nggak banget yang entah muncul darimana tiba-tiba muncul di sebelah Chery buat ngomong barusan. Sepertinya sekolah ini akan kacau untuk beberapa hari kedepan. Yang jelas kekacauan ini hanya akan selesai kalau Chery memilih pangerannya. Argh Chery, dengan kehadiranmu saja sekolah ini sudah cukup heboh, jangan ditambah lagi dong!
“Barbie! Look at your desk!” Perintahku saat Barbie baru saja tiba di kelasnya. Setiap pagi memang selalu seperti ini. Selalu aku yang nyampe duluan di sekolah. Aku yang sudah datang dari tadi dan kebetulan mampir ke kelas Chery hanya bisa melongo saat melihat bangku tempat Chery seharusnya duduk. “Rea ngomong apa sih?” Iya ya, aku baru inget kalo aku lagi ngomong sama Chery yang nggak bisa bahasa Inggris. Tampang sih boleh bule, tapi…………….. ah, sudahlah! “Barbie, sekarang lo liat hasil perbuatan lo kemarin!”Chery mencoba mengintip bangkunya dari balik tubuhku, dan….. “Barbie, gue kasih tau sebelumnya, lo jangan syok ya ntar.” Huft, untuk aku sempat mengatakannya sebelum terlambat. Sebelum Chery pingsan melihat bangkunya. “Ih Rea apaan sih, Chery kan mau liat!” Chery menepis tubuhku untuk melihat sesuatu yang kuhalangi tadi… Dan………. “YA AMPUUUUNNN!!!!!” Apa kubilang! Sudah kuduga dia syok! “INI BAGUS BANGEEEETTTT.” Apa??? APPPPAAAAA??? GUE NGGAK SALAH DENGER KAN????? Pemandangan aneh di bangkunya ini dibilang bagus? Ou Em Gee, bangku yang udah kayak pesta ulang tahun anak-anak dibilang bagus?? Ada balon, cake bertingkat, gunung coklat kecil, beberapa bingkisan, dan benda-benda aneh lainnya sampai-sampai menutupi seluruh permukaan bangku. Kayaknya yang dateng kesini pada nganggep bangku Chery itu keramat kayak kuburan Suzanna! Harus rajin-rajin ‘nyekar’ pake coklat di bangkunya. YANG KAYAK GITU DIBILANG BAGUS?? SHOCK!!!! Pas ritme jantungku kembali normal karena Shock yang tadi, lagi-lagi jantungku harus menjadi korban karena (lagi-lagi) aku dikagetkan oleh derap langkah beberapa orang yang seirama sekaligus. Beramai-ramai, serentak, ada apakah ini? Emangnya ada gempa bumi sampe orang-orang mesti cepet kabur? Yah, emang beneran ada gempa bumi! Gempa bumi LOKAL yang disebabkan oleh derap-derap langkah yang ternyata disebabkan oleh…………………. (hallah, ribet banget dah bahasanya) Koor cowok-cowok Barbie’s fans club. “Pagi Barbie….” Kata mereka bersmaan, dengan nada yang sama, dan dengan mimik wajah yang sok imut yang juga sama. Wah hebat, sepertinya mereka sudah berlatih bersama kemarin! (*catatan penulis: sepertinya Rea ini sudah belajar sarkasme dengan baik dan benar ya dari awal cerita.. >__< ;;) Chery memainkan rambutnya, menyisipkannya di telinga, kemudian barulah tangannya melambai, "Pagi semua!" Melihat lampu hijau dari Chery, cowok-cowok tadi semakin menjadi-jadi. Merekagsung berebut mendekati Chery dan memulai aksi mereka. "Barbie, balon aku bagus nggak?" "Cake dari gue enak nggak?" "Coklat dari ane jangan lupa di ma'em ya!" "Coklat mulu dari tadi! Permen jahe aku dong!" "STOOOOOPPPP!!!!" Kataku tiba-tiba. Nah lo, kok aku yang pusing ya ngdenger para burung berkicau? Chery melemparkan senyum 'terimakasih' kepadaku kemudian kembali melemparkan senyum kepada para burung yang kusebutkan barusan, "Coklat, permen, cake-nya bakal Chery makan. Jafi semuanya tenang ya.." Bukannya tenang, kumpulan burung itu malah mencoba cara baru, "Barbie, aku punya puisi untuk kamu." "Barbie, dengerin juga lagu ciptaan gue buat lo." "Mau liat nggak cara aku makein pelet ke kamu?" "Gue bakal ngedance khusus buat lo." ARRRGGGHHH, mereka memang sudah gila! Aku stress berada disini! (kok aku yang stress? Chery aja dari tadi biasa aja dan cuma melemparkan senyum). Aku sudah tidak tahan! Harus segera keluar dari sini! Aku melangkah keluar meninggalkan kerumunan yang sekarang semakin aneh saja. Lagian sepertinya tidak ada yang peduli padaku disana dan tidak akan ada seorangpun yang menyadari kalau aku sudah tidak ada disana. Aku keluar, namun pandanganku tetap tak lepas dari kerumunan burung itu. Sampai akhirnya…. BUUKKK!! Aku menabrak seseorang. Untungnya hanya tabrakan kecil sehingga tidak menyebabkan aku terjatuh atau orang yang kutabrak terjatuh. "Sorry." Kataku. Tapi orang yang kutabrak tetap diam. Dan….. Neil?? "Sorry Neil, gue nggak sengaja." Neil, dengan mukanya yang tanpa ekspresi seperti biasa (silahkan kalian bayangkan), "Gue emang lagi nyari lo." Ish, nggak nyambung banget! Aku kan tadi bilang 'sorry'. Mestinya dia jawab 'gak apa-apa' atau 'no problem' gitu?? Ah, sudahlah, "Oh ya? mau ngapain?" "Ini." Neil menyerahkan beberapa berkas padaku. "Lo diskusiin sama bendahara OSIS tentang perkiraan biaya Bazar bulan depan terus buat laporannya." Oh iya, tugas OSIS ternyata, "Oke." nggak disangka-sangka Neil malah senyum, "Thanks" Neil melenggang pergi tapiiii, "Neil!" panggilku lagi. Neil tak kembali tapi hanya membalikkan badannya saja, "Apa?" "Lo nggak ikut disana?" Aku menunjuk kelas Chery dimana keributan masih berlangsung. "Ikut sama cowok-cowok gila itu? No, thanks." Setelah itu Neil kembali. Urgh, tentu saja! Betapa bodohnya aku menanyakan pertanyaan yang jawabannya sudah aku ketahui! Lagipula ngapain juga gue nanya kayak gitu! Dari kejauhan terlihat sosok Theo yang mendekat padaku. Tersenyum manis seperti biasa. Setelah mendekat kecupan kecil kami yang biasa kembali dilakukan, "Pagi sayang!" "Pagi!" jawabku. Saat aku menjawab, tangan Theo mulai menjalar ke pinggangku kemudian mengiringku berjalan menuju kelasku."Tadi aku ngeliat Neil. Emang dia ikut kontes Chery?" Mendengar hal itu aku tertawa. Theo menyebut 'kontes Chery' sebagai simbol kekacauan yang terjadi sekarang, "Ya nggak mungkin lha sayang. Neil kan bukan orang yang kayak gitu." Theo pun tertawa, "Kamu ngomong kayak gitu kayak kamu ngenal Neil aja. Hahahah. Emang tadi dia ngapain?" "Ini." Aku menunjukkan berkas-berksas yang dari tadi kupegang. Tugas OSIS, seperti biasa. Jarang-jarang kami berduaan seperti ini. Biasanya selalu ada Chery diantara kami. Jadi aku berusahan menikmati setiap detik bersama Theo. Kami berjalan berdua, dia merangkulku sampai tiba di kelasku. Ah, andaikan momen ini tidak terhenti oleh bel masuk. KRIIIIIIINNNNGGGG!!! Baru aja dibilangin, bel masuk nyebelin, pengganggu, dan jelek itu berbunyi! "Sayang, aku masuk dulu ya! Bye! Mmuaaahm." Ciuman singkat dan terburu-buru itu lagi-lagi terjadi. "Bye!" Dan Theopun pergi ke kelasnya yang ada di sebelah kelasku… ******* Setelah kejadian 'gunung coklat dan para burungpun berkicau' tadi pagi, suasana sekolah tidak lantas menjadi lebih riuh daripada yang tadi pagi. Tapi tidak juga menjadi lebih tenang. Karena keributan yang terlalu ribut itu, aku meminjam kunci ruang OSIS pada Neil (aku sudah cerita belum sih kalau Neil itu ketua OSIS?) dan menyembunyikan Chery disana selama jam istirahat. Itu juga atas saran Neil sih. "Masalah ini harus cepat diselesaiin! Gue nggak mau tau! Kalo nggak sekolah bakal tambah ribut! Hari ini mungkin lo bisa sembunyi disini, tapi besok-besok bakal ketauan juga!" Neil memarahi kami saat menumpang di ruang OSIS. Tapi sepertinya bukan 'Kami' yang dimarahi, melainkan hanya 'Chery' karena tatapan mata Neil tak bisa lepas dari Chery. "Reaaaa…" Chery merajuk "Bener kata Neil Barb, lo harus cepet-cepet milih satu diantara mereka. Pilih aja satu apa susahnya sih!" "Tapi Chery kan nggak cinta…" Kemarahan Neil memuncak. Ya, aku mengerti posisinya yang sebagai ketua OSIS membuatnya bertanggung jawab atas kekacauan di sekolah. "Emang harus cinta ya? Kalau masalah udah kayak gini bukan cinta yang lo butuhin!" "Hiks..hiks.." Chery mulai menangis. "Tapi kan harus cintaaa!!" "Cup cup cup, Barbie, liat gue. Kalau gitu kamu usahain aja jatuh cinta ama mereka. Lagian kamu tau darimana sih soal cinta-cintaan kayak gitu?" "Dari film Barbie.." Ya ya ya, kenapa aku tidak menduga sebelumnya. Film Barbie, oke.. Tenang Rea, tenang! AAAAARRRRRGGGHHH, Film Barbie bodoh! Jaman sekarang mana ada cinta-cintaan kayak film Barbie! "Reaaa…" Dug! Dug! Dug! Pintu ruang OSIS digebuk (aku bilang 'digebuk' lho, bukan 'diketuk'), "Permisi..permisi.. ada Barbie disana?"Oh tidak! Kami ketauan! Dug! Dug! Dug! "Rea.!.!" Baik Barbie maupun Neil dua-duanya memanggil namaku, tapi dengan nada yang berbeda. Kalau Barbie menyebutnya dengan nada memelas, sedangkan Neil menyebutnya dengan nada membentak. Lho, kok Aku?? "AAARRRGGGHHH!!! Gue nyerah! Gue pusing!" BAAAAKKK!! Aku membuka pintu ruang OSIS dengan kasar dan marah! Dari belakang, Neil memegang pundak untuk menenangkanku. Yah, aku sedikit tenang. Setidaknya nafasku tidak 'naik-turun' lagi. "Semuanya tenang!" perintah Neil. "Barbie udah punya cowok, jadi nggak ada yang boleh ganggu dia lagi!" "Oh ya?? Siapa?" "Gue!" Kata Neil. "What!" Aku sedikit kaget. "Unbeleivable" "Nggak mungkin!" "Impossible" "Weird." "Do you believe it?" Bisik-bisik terjadi disana-sini. Cewek-cewek yang melihatpunkemudian berbisik-bisik kemudian menatap Neil dengan pandangan benci. Sekarang Chery tidak hanya akan memiliki fans club, tapi juga 'haters', aku yakin itu! "Puas lo pada!" Satu-persatu dari mereka bubar. Baguslha, setidaknya sekolah akan lebih tenang untuk beberapa dekade kedepan. "Setidaknya cake aku dimakan ya, Barb."  "Coklat gue juga." "Permen jahe aku juga." Ya ampun, mereka ini! Tapi Chery sepertinya senang-senang saja kemudian menunjukkan senyumnya yang biasa, "Oke, semuanya bakal Chery makan."Sekarang mereka benar-benar pergi. Waw lega! Sekarang aku bebas menemui Theo. "Ayo Cher." "Nggak usah, Re. Lo pergi aja ketemu Theo sendiri. Sekali-kali lo pengen kan berdua aja sama Theo? Lagipula ada yang mau gue omongin sama Chery." Neil tersenyum, sama dengan senyumnya yang tadi pagi. M.A.N.I.S B.A.N.G.E.T "Chery?" "Iya,nggak papa, Re. Chery nanti ke kelas sendiri aja."Kalau Chery nggak keberatan.. "Oke, gue pergi ya." Segera saja aku memunggungi mereka dan melangkah pergi. Tapi aku tetap merasakan tatapan tajam dari Neil yang sepertinya mengawasi gerak-gerikku. Ake berbelok menuju koridor lain tapi aku tidak melangkah lebih jauh. Aku menghitung dalam hati 1…2…3…4…5… Neil sekarang pasti berpikir kalau aku sudah cukup jauh. "Lo bisa nggak sih bikin Rea tenang sehari aja? Kasian dia!" Walaupun suara Neil terdengar kecil dari sini, aku tetap masih bisa mendengarnya. Jadi aku memasang telingaku agar bisa menangkap percakapan mereka. "Lo jangan ngarep lebih! Gue ngelakuin semua ini demi Rea. Inget baik-baik ya, kita cuma pura-pura!" Deg! Apa maksudnya ini semua??
Waktu: Sore hari, 1 jam semenjak bel pulang sekolah berbunyi


Tempat: Rumah Chery


Cast: Aku, Chery, dan Theo

"Reaaaaa!!!!! Huwee hiks hiks, Chery nggak kuat!!!"

Kami pulang dengan membawa berkantung-kantung coklat dan permen, tak lupa juga beberapa cake.

"Chery nggak kuat ngabisin semuanya!"

"Wakakakak..Hahahaha.. aduh! Hahahaha." Theo daritadi tertawa melihat penderitaan Chery, bahkan dia tertawa sambil memegangi perutnya. Sebentar lagi kujamin dia pasti akan muntah!

"Reaaa…"

"Aduh Barb, lagian ngapain mesti lo abisin semuanya? Kan bisa lo kasih ke orang aja!"

"Tapi..tapi..tapi Barbie kan udah janji mau ngabisin!"

Oh, aku lupa. Chery akan bersungguh-sungguh dengan janjinya. Nggak pernah apa denger istilah 'boong-putih'?? Boong demi kebaikan (dapet istilah darimana nih?).

"Hahahahah.. Wah, wakakakaka.. Hahahahahahahaa." Tawa Theo semakin panjang saja.

"Uuh, Theo jahat! Chery kan lagi sedih, masa' Theo ketawa."

Tak lama kemudian Theo berhenti tertawa tertawa. Pandangannya berubah teduh kemudian membelai kepala Chery seperti membelai anak kecil. "Tenang, tenang, pasti ada jalan." Theo terdiam sejenak lalu melihatku. "Rea?"

Aku mengangguk. Aha! Aku ada ide!

Aku mengambil baskom dan sendok pengaduk dari dapur, tak lupa juga pisau. Aku mengambil masing masing sedikit bagian bolu dari 3 buah cake yang ada kemudian menghancurkannya dalam baskom tersebut.

"Rea?"

"Udah, lo bdua diem aja. Liat aja gue kerja."

"Emang lo mau bikin apaan?"

"Aku tersenyum cerdik, "Barbie kan nggak janji mau ngabisin, Barbie cuma bilang bakal 'makan semuanya' gue cuma ngambil sedikit-sedikit dari semua kue, coklat, dan permen yang ada. Terus gue satuin semuanya. Jadi kan Chery tetep nepatin janji. Tetep 'makan semua' iya nggak?"

Theo mengangguk setuju sedangkan Chery bertepuk tangan, "Horee!! Rea emang hebat!"

Lagi-lagi aku tersenyum, "Wah, nggak ada mentega ama bahan-bahan lain."

Hoop, Theo berdiri, mengambil kunci mobil, kemudian bersiap pergi. Aku tersenyum kearahnya.

Adonan bolu tadi kucampur dengan coklat yang sudah kuparut dari masing-masing coklat yang ada (Chery membantuku memarut). kemudian tak lama kemudian Theo datang membawa mentega dan bahan2 lainnya. Semuanya dicampur, setelah itu kucetak lalu dipanggang sebentar agar parutan coklatnya meleleh.

Beberapa menit lewat, kemudian aku menyingkir dari Chery dan Theo untuk mengambil hasil pangganganku.

Hmm, baunya harum. Gumamku. Sepertinya akan jadi kue yang enak.

Setelah jadi, Kue tadi kulapisi dengan cream dari cake-cake yang adadan sebagai hiasannya kugunakan permen-permen itu.

Aku kembali untuk menemui Chery dan Theo. Sepertinya mereka berdua sedang ngomong serius.

"Dia hebat lho. Dia pinteeeerrr banget. Sering ranking satu di sekolahnya. Dulu dia sering olimpiade matematika. Sering menang juga. Udah gitu dia ketua OSIS juga. Chery kagum sama dia." Suara Chery yang khas itu berkoar-koar penuh semangat.

Aku meletakkan kue-kue barusan diatas meja tepat dihadapan kami bertiga, "Wah, jadi lo udah mulai kagum sama Neil?"

Chery tersentak mendengar nama Neil jadi gantian Theo yang angkat bicara. "Bukan kok sayang, dia lagi ngomongin kakaknya….yang udah meninggal"

"Mmm..Sorry." Haddu, aku ini!

"Hahaha, Nggak pa-pa kok Rea. Chery juga nggak pernah sedih lagi. Itu kan udah lama banget.

"Tadi gue pikir itu Neil. Abis deskripsinya mirip banget."

Chery terdiam lagi saat mendengar nama Neil, "Tapi kakak Chery baik."

Wah wah, jadi Neil tidak baik begitu?

"Wah, keliatannya enak. Rea hebat deh."

"Thanks."

Tadaa!! Jadilah 4 kue kecil yang sepertinya enak. Aku, Chery, dan Theo mengambil kue tersebut masing-masing satu.

"Kue penuh cinta persembahan untuk Chery siap dimakan."

"Kok kue penuh cinta sih?"

"Kan semua bahan-bahannya dari cowok-cowok yang ngasih dengan penuh cinta."

Lagi-lagi Theo tertawa mendengar ucapanku. Tapi tak disangka-sangka Theo mengeluarkan sebuah bungkusan lagi dari kantong plastiknya. Sesuatu yang berwarna merah.

"Chery!" Ini bukan memanggil Chery, tapi yang dibawa Theo itu memang buah Chery yang sebenarnya. Theo menaruh Cherry-nya masing-masing satu buah ke masing-masing kue.

"Kalau gitu tanda cintanya ditambah satu lagi…"

"Wah enak! Manis!"

Kami semua tertawa dan mengobrol sambil memakan cake sederhana buatanku. senang sekali rasanya menikmati waktu seperti ini. persahabatan, canda, tawa, cinta..

"Rea, kue satu lagi buat siapa?"

"Ngg..aku sih mikirnya buat Neil. Dian kan udah lumayan membantu tadi." Membantu sampai detik sebelum dia memarahi Chery maksudku. "Lo kasiin aja ke dia besok, Barb."

"Ngg.. Iya.. Neil ya?? Hufft.." Chery menghela nafas. Aku tau sebabnya, mungkin karena dia habis dimarahi Neil tadi. Tapi sepertinya Chery akan berpura-pura kuat dan berusaha sekali untuk tidak menceritakannya padaku. Mungkin Chery takut merepotkan aku lagi seperti yang dibilang Neil. "Chery nggak mau ngasih ke Neil. Rea aja ya. Pleasee.."

Aku menoleh kearah Theo, meminta izinnya maksudnya, "Boleh."

Ah, Theo-ku ini memang pengertian.

"Terus sisa coklat sama permennya mau diapain??"

"Tenang, Chery ada ide!"

*********

Aku, Chery, dan Theo menuju sebuah panti asuhan yang tak jauh dari rumah Chery. Chery senang sekali berada diantara anak-anak. Anak-anak itu mengerubuni Chery sementara Chery membagi-bagikan coklat dan permen itu.

Sementara aku dan Theo hanya mengamati dari kejauhan.

"She's cute right." Aku memulai pembicaraan.

"Are you lesbian or something? Cute?"

"Hahaha, I'm not. Still love you though. I'm not lesbian."

"Love you too, honey."

"I just think that Cherry's cute. You know what I mean, eh?"

"Yeah.." Theo terdiam dan memperhatikan Chery "Like an angel..without wings.."

"By the way..thanks ya." Aku tersenyum pada Theo.

Theo malah heran melihatku, "for?"

"Understanding me." Aku melihat Chery kemudian menambahkan kalimatku. "….and Chery."

"Hah?"

"Kita kan jarang ada waktu berdua. A normal couple always spend their time together without the 'third' person. Sorry."

"Seriously, I'm fine. No need to worry about. Chery is like………. my younger sister. hahaha." Sepertinya Theo mengerti maksudku.

"Hahaha."

Kami tertawa berdua..

Rabu, 01 Desember 2010

CERPEN : true love in hight school :D

Apakah kamu tau pengertian dari true love ? seperti apa true love ? dan percayakah adanya true love di sekolah? Awal dari kisah dari true love in hight school ,Clarisa Oktaviani panggilan Clarisa asal sekolah SMPN 29 telah gagal masuk SMAN GARUDA BANGSA
Keterang tes masuk SMAN yang gagal membuat clarisa.sedih bukan karena keinginan clarisa masuk sekolah negeri yang bonafit itu tapi ada seseorang yang sudah jelas masuk sekolah itu karena tito seorang cowok yang pintar sekaligus ganteng. Clarisa naksir dia sejak masih di SD. Dari SD sampai SMP claria satu sekolah bahkan dari SD sampai SMP clarisa sekelas dengan tito
tapi sekarang kelihatanya tidak lagi. Kegagalan clarisa telah membuat terpisah dari pangeran tito( sebutan untuk tito dari clarisa ).Tapi ada senangnya pacarnya Melinda juga gagal masuk SMAN itu . tanggal 25 juli hari pertama clarisa masuk SMA tapi keajaiban terjadi baru sampai dengan gerbang clarisa melihat pangeran tito,yang masuk sekolah sama tapi kenapa dia rela melepas masuk SMA yang bahkan sudah diakui di luar negeri itu.clarisa
sama sekali tak peduli yang penting sekarang clarisa tida terpisah lagi dari pangerannya tito.satu sekolah bahkan sekelas lagi huw….. keren ( ucap claris dalam hati) teryata benar ya ucapan orang bijak ”kalu jodoh gak kemana”.hari pertama aku sekolah tentu lah seperti biasa MOS yang di adakan sekolah. Calrisa senag karena selalu melihat pengeran tito .temannya
sisi dan lulu Masuk juga di SMA yang sama . ketika semua murid di suruh pakek papan nama yang sudah di sediakan .
” hem.... pilih yang mana ya. papan nama yang tulisannya merpati aja aku kan secantik merpati ”ucap sisi
” he.. siapa suruh luh pilih – pilih loe pakek nih ” ucap kakak kelas bernama rendi.
” ah... idiii gak gue gak mau ini kan tulisannya monyet ih.... gak mau masak gue pakek monyet !” ucap sisi
” eh loe tuh anak baru jangan sok tau ! pakek sekarang juga dan sebagai hukumanya lari lapangan 2 kali ?”
” ah... masak lari ...!” ucap sisi
” sekarang monyet ? ” ucap rendi
Jam ke 5 waktu istirahat semua murid baru harus makan siang di tengah lapangan . sisi yang selesai dengan hukumannya datang disebelah ku .
” hi.. sialan masak aku di beri lebel monyet gue kan cantuk manis pula ... masak di beri lebel monyet !”ucap sisi
Clarisa yang memperhatikan tito tidak terlalu mendengarkan omongannya sisi
” sa idih loe mah kalau sudah lihat tito sampek –sampek temen sendiri di lupain !” ucap sisi dengan kesalnya
” ah.. maaf ya.... tadi loe bilang pa ?” jawab clarisa
” eh sa lihat tuh tito mah pacarnya loh... gak jeles ?” ucap sisi
” dikit jeles ?” jawab clarisa
”hei..... lagi asik nih.... ! nerumpiin aku ya ( pede abizzz ) ?” ucap lulu
” pede gila loe ?” ucap sisi dan clarisa nersamaan
“ hei... lihat tuh tito sama melinda hem... so sweet bikin gue iri nih....!” jawab lulu
“ iya ya.... pasti mereka di ikat dengan tali true love ( cinta sejati !” jawab sisi
“ apa an cinta sejati , true love ? gak dah yang namanya cinta sejati atau true love di sekolah karena true love atau cinta sejati tuh adanya Cuma ada ketika kita nikah nanti kalau misalnya ada gak bakal ada yang hamil sebelum kawin ?”ucap clarisa
“ ada.... yang marah hei......!” ucap sisi dan lulu
“ kau mengatakan hal itu karena jeles atau kau tidak tau arti dari true love ?” tanya lulu
“ keduanya !” jawab clarisa
“ akan ku beri tau arti true love , true love adalah sebuah perasaan kasih sayang yang di miliki semua orang dari muda sampai tua dan tak melihat umur
dan perasaan itu yang mengikat dua insan yang mempunyai perasaan yang sama .” jawab sisi
“ aku setuju .... dengan pengertian mu itu sisi tapi arti dari true love ku adalah perasaan yang tidak merugiakan dari pihak manapun , cukup singkat kan !”jawab lulu
“ he... repot bener pengertian kalian ya yang bener yang mana ... !” jawab clarisa
” keduanya bener karena setiap orang memiliki pengertian true love sendiri – sendiri percaya deh loe kumpulin 1000 orang dan loe tanyain satu- satu tentang true love pasti jawabannya beda – beda tau , tapi lulu maksud loe tidak merugikan pihak manapun ?” tanya sisi
”yah... misalnya loe punya pacar tapi ortu loe gak setuju dan hal itu membuat loe berani sama ortu loe lalu hubungan sama kelarga loe renggang Cuma gara – gara pacar ! lah tuh namanya sengsara sepihak......”jawab lulu
” hem gue mau kekamar mandi dulu !” ucap clarisa
Ketika keluar dari kamar mandi clarisa bertemu dengan tito .
” hei si loe sekolah disina juga ?” tanya tito
” i ....ya !” jawab clarisa
”hem... dari SD sampai SMP kita sesekolah dan sekelas pula ya... dan sekarang se SMA , lucu juga ya...? jawab tito
” ya... tapi kamu gak boring kan ngelihat gue terus !” tanya clarisa
” ya... gak lah masak ada temen boring
sama temenya sendiri ?” jawab tito
” hem... to ..!” ucap clarisa
” eh... udah dulu ya.. melinda tunggu gue nih.....met ketemu nanti di kelas ya... ?” ucap tito
Ketika clarisa, sisi dan lulu ngumpul di kantin.
”hei... tau gak dad kakak kelas yang guanteng abizzz !” ucap lulu
” siapa ? ” tanya sisi
” yang mana orangnya ?” tanya clarisa
”tuh orangnya !” jawan lulu
” ah... itu jelek tau ?” ucap sisi
” ah... gak tau katarakan kali loe , ganteng gitu , di bilang jelek ?” ucap lulu
” jelek tau karena dia aku keliling lapangan tau ?” jawab sisi
” itu mah derita loe ?” ucap lulu
” hei.....hei Cuma gara – gara cowokkalian berantem ?” ucap clarisa
“ tapi sa dia ganteng ?” ucap lulu
“ jelek tau ?” ucap sisi
“ ganteng !”
” jelek !”
” ganteng ”
” menurut loe sa gi mana ganteng pa jelek ?” ucap sisi dan lulu
” loh mana clarisa , ko gak dah ?” ucap sisi
Ke esokan harinya MOS hari ke2 sisi dateng pagi .
” hem.....masih pagi nih ...?” ucap sisi
” he... loe adek kelas, mana lebel loe , kenapa gak di pakek ?” tanya miko kakak kelas osis pula.
” gak mau lebelnya tulisannya monyet , hem.... ?” jawab sisi
” eh .. belagu banget sih nih anak ?” ucap tito
” biarin ..? ucap sisi
” kalau loe gak mau pakek, lari keliling lapangan sekarang ?” bentak miko
” tapi kak gue punya penyakit sesak nafas kalau lari nanti kalau pingsan gimana ?” tanya sisi
” gue gendong ke UKS !” jawab miko
” beneran- beneran ? tanya sisi
“ ya !” jawab miko
” ok!” jawab sisi
Sisi sengaja pingsan ketika lari baru satu kali . pada akhirnya miko menggendong sisi di UKS. Di sisi lain ketika istirahat clarisa di perpustakaan bertemu dengan toni kakak kelasnya juga tetangganya .
” sa loe sekolah di sini ya...... ?” tanya toni
“ loh kak kok di sini ? “ tanya sisi
“ ya iyalah masak penjaga perpus gue disini ?” jawab toni
“ oh..... kirain tukang sapu sekolah ! hehe?” jawab clarisa
“makasih..... !” jawab toni
Melindah yang melihat toni dan clarisa yang bercanda membuat melinda agak jeles.
Keluarga clarisa mengadakan perjodohan clarisa dengan seseorang temannya ortunya, tapi ternyata orang yang di jodohkan dengan clarisa adalah tito itu menjadi berkah bagi clarisa tapi bencana bagi tito karena tito cinta mati dengan melinda.
Tito berusaha menjelaskan kepada clarisa .
“ sa maaf, bukan maksud aku jahat tapi aku terima hal ini karena terpaksa karena aku takmau nyakiti ortu gue, jadi gue pengen loe ngebatalin ini semua karena gue gak berani !” ucap tito
“ hem....gue ngerti kok sebagai temen gue akan bantu loe ?” jawab clarisa ( gue akan ngelakuin apapun untuk loe tito ( ucap clarisa dalam hati ))
Ucapan yang di ucapkan clraisa itu membuat tito tenang .
“ aku akan coba ngomong ma ortu gue?”ucap clarisa
Setelah pulang dari acara itu clarisa mencoba bicara dengan ortunya .
“ yah... clarisa gak suka sama perjodohan ini ?” ucap clarisa
“ kenapa ?” tanya ayah clarisa
“ ya... gak suka aja?” jawab clarisa
” gak bisa ?” ucap ayah
” ah ayah .... kalau gak mau aku gak mau tidur ampek pagi !” ucap clarisa
Ayah clarisa tak memperdulikan dan langsung tidur sedangkan clarisa begadang di ruang tamu .
Sampai – sampai dia telat masuk sekolah , karena itu dia di hukum oleh guru karena dia telat clarisa tak bisa pulang tepat waktu . ketika calrisa mau pulang ,clarisa tak segaja mendengar pembicaraan melinda dan tito , yang sedang berbicara entang hubungan mereka yang telah diakhiri oleh melinda aku merasa senang tapi tak lama kemudia clarisa meliahat tito jatuh pingsan setelah melinda meninggalkannya. Clarisa panik meliaht tito pingsan tak bangun- bangun lalu clarisa membawanya kerumah sakit . ketika tito sadar tito mencari – cari melinda .
” mel.. mel....!” ucap tito
” to... to sadar lah.?’ Ucap clarisa
“ hem…. Di mana nih… ?
” di rumah sakit !
“ makasih ya ! “ ucap tito
“ no problem , tapi kenapa kamu pingsan apa loe pingsa apa sakit ya tao kaget ketika di putusin melinda ? maaf gue tadi gak sengaja denger pembicaraan kalian berdua ?” ucap clarisa
“ ya... mungkin gue syok dengan ucapan melinda , gue peracaya kalau true love gue adalah melinda .?” jawab tito
“true love ?loe keterlaluan !” jawab clarisa
“ maksud ?” Tanya tito
“ loe bahkan gak memberi kesempatan untuk.....?” ucap clarisa
” untuk siapa ?” tanya tito
” eh... u.....untuk nyokap loe ?” jawab tito
” oh... kalau tuh nyokap tetep yang nomer 1 di hati gue?” jawab tito
” memangnya menurut loe arti true love ap?” tanya clarisa
“ hem … true love gue perumpamakan sungai yang arus kasih sayangnya membawa air cinta dan mengalirkan ke satu tempat saja yaitu danau hati dan pada akhirnya mengisi danau itu penuh dengan air cinta yang takkan pernah habis!” jawab tito
“ mungkin sungai itu bias terus mengaliri air cinta tanpa henti tapi apa kau yakin danau itu bisa menampung air cinta itu ?” Tanya clarisa
“ entah lah….kelihatanya danau itu tidak bisa meneriama lagi air cinta itu !” jawab tito dengan menundukkan kepalanya
“loe tau kata temen gue true love adalah sebuah perasaan kasih sayang yang di miliki semua orang dari muda sampai tua dan tak melihat umur
dan perasaan itu yang mengikat dua insan yang mempunyai perasaan yang sama , tapi yang kamu alami ini menurutku bukan true love lagi karena perasaan kalian tak sama lagi ,!” jawab clarisa
“ hem … mungkin kata temen loe bener , dan sekarang apa arti true love menurut mu ?” tanya tito
” true love ..suatu perasaan yang sulit di jelaskan dengan ungkapan tapi ketika mendapatkan true love dapt membutakan mata, menutup telinga bahkan hati dan ketika merasakannya akan sulit di ungkapkan , sulit dilupakan, dan ketika sakit hati akan sulit di hilangkan meskipun menggunakan cara apapun ?” jawab clarisa
” ya... kau benar tapi benarkah tak da cara untuk menghilangkan rasa sakit hati ini ?” tanya tito
”mungkin dengan mencari true love yang sebenarnya.” jawab clarisa
” thaks ...sa !”
(aku harap yang menjadi true love mu adalah aku ( ungkap di hati clarisa ))
Penutupan MOS diadakan lomba nyanyi yang bertemakan romeo dan juliet dan bertepatan dengan hal itu lulu dan sisi dah jadian ma rendi dan miko dan juga toni dan melinda juga jadian dan hal itu yang membuat clarisa syok juga jadi dia mutusin tito Cuma gara –gaa toni . clarisa mendatangi toni dan bilang kalau sebelum toni jadian ma melinda . melinda mantan tito .tetapi toni bilang kalau dia dah putus jadi gak masalah alu dia jadian ma melinda .clarisa berusaha membantu tito karena clarisa tidak mau melihat pangeranya sedih. Toni yang mengerti hal itu berbicara dengan melinda dan melinda mengatakan bahwa dia suka dengan toni sejak kelas 2 SMP toni merasa sayang dengannya sampai di tempat yang sepi mereka berdua hampir berciuman tapi toni menolak toni berkata bahwa dia benar – benar suka dengan melinda dan menganggapnya sebagai cinta sejatinya bagi toni cinta sejati atau true love adalah perasaan yang rela berkorban dan keinginan untuk menjaga tidak hanya menjaga dalam bentuk perlindungan fisik tapi juga menjaga jangan sampai rasa suka merusak segalanya hanya karena nafsu semata karena true love tidak di dasari dengan nafsu .tito yang melihat mereka berdua sakit hati sekali. Tapi musibah datang di keluarga tito ibunya meninggal karena sakit karena memikirkan ayahnya yang mau menikah lagi . tito sangat tertekan denga musibah yang menimpahnya clarisa mencoba menghiburnya tapi tito malah marah dan ketika itu clarisa melihat tito menemui melinda dan meliahat mereka berdua berpelukan di sisi lain dia senang melihat tito agak tenangan tapi dia sedih karena dia tidak bisa menjadi cinta sejati yang sebenarnya.hingga suatu saat clarisa melihat tito berdiri di pinggir sungai dengan membawa foto ortunya dia merasa sedih kehilangan ibunya dan dia berniat mebuat foto tersebut tapi clarisa menghentikannya karena clarisa tau dia sangat sayang dengan ortunya tito benar – benar membuat foto itu dan clarisa nekat masuk kedalam sungai untuk mencari foto itu tapi tak lama kemudia hujan lebat aliran sungai semakin kencang sehingga membuat clarisa tenggelam tito berusaha menolongnya ketika tito berhasil menolongnya clarisa tetap bersih keras mengambol foto yang tersangkut di ranting pohon yang hanyut sehingga membuat clarisa pingsan .ketika sadar tito menanyakan apa meksud mu melakukan itu ? clarisa menjawab aku suka padamu dan karena rasa suka ku aku tak ingin melihat mu bersedih.
”seharusnya kau tak menyukaiku ,
karean aku tak mungkin bisa menjadi true love mu .” jawab tito
”biarkan aku menolongmu mungkin dengan begitu aku bisa mengobati rasa sakitmu.”ucap clarisa
” terima kasih ,aku akan mencobauntuk menyukaimu !” ucap tito
Hari demi hari keadaan tito yang tadinya buruk berangsur baik. Tapi cinta sejati tak semudah itu di dapatkan penuh dengan tantangan menguras hati. 2 bulan berlalu hari saptu ada yang aneh dengan tito yang biasanya malas jika di ajak keluar titba – tiba mengajak clarisa keluar ngedate pikiran clarisa mungkin dia mulai menyukaiku . dari pulang sekolah sampai dengan malam jam 11.00
Ketika masuk sekolah clarisa tidak meliaht batang hidungya tito sama sekali sudah 3 hari dia tidak masuk sekolah sampai akhirnya tito menelpon clarisa katanya dia ada di rumah sakit harapan jaya clarisa langsung pergi kerumah sakit sesampainya di sana clarisa melihat melinda
Dan toni ada di kamar rawat tito ketika clarisa datang tito menyuruh melindah dan tito keluar dan tidak boleh masuk tito menceritakan kepada clarisa kalau dai mempunyai penyakit dalam yaitu kangker hati stadium 4 clarisa mendengar hal itu dia terkejut dan tanpa sadar clarisa meneteskan air mata
” kenapa kau tida bilang dari awal !” tanya clarisa
” aku tak mau menyakitimu dan apakah kau mau mengabulkan atu permintaan ku ?” tanya tito
” tentu ! apa permintan mu ?” tanya carisa
” aku ingin kau selalu di sampingku sampai ajal menjemputku ,mau kan?” ucap tito
” apa maksud mu kau takkan apa- apa ?” jawab clarisa
” jujur kau sudah menempati separuh hatiku dan separuh hati ku lagimasih ada di melinda seandainya aku di beri waktu lama mungkin kaulah true love ku yang sekarang tapi ....aku ingin orag yang ku sayangi ada di sini !” jawab tito
” jika separuh hatimu ada di melinda kenapa kamu tak suruh dia di sampingmu kenapa aku kau jahat kepadaku !” ucap clarisa
” aku percaya kalau kau perempuan yang kuat dan pantang meyerah pada kesediahan jadi aku tak takut jika kau tenggelam terlalu lama dalam kesedian karena aku yakin kau pasti bisa !” ucap tito
” tapi aku juga perempuan yang tidak bisa berkutik jika di hadapan dengan perasaan,aku sama dengan yang lain !”jawab tito
” aku ingin kau tak bersedih karena aku akan hidup kekal di hatimu ?” jawab tito dengan berlahan tito menutup mata clarisa yang melihat itu dia hanya bisa meneteskan air mata .

ngeblooog nyoook :D CERPEN-GARA GARA FACEBOOK :D

“Eh, kamu punya alamat fb gak?”Tanya Niko. “Ehmm.. enggak ada, emang kenapa?”Ujar Raka, “Ahh… payah lo, hari gini gak ada FB?apa kata dunia.haha…”Niko tertawa sambil berlalu. “Emang apa penting nya FB sich Mon?”Tanya Diana.”FB itu singkatan dari facebook, itu adalah salah satu bentuk jejaring social via internet gitu untuk cari teman.”Ujar Mona.”Ooohh.. gitu ya.kamu punya FB gak?”Tanya Diana. “Punya.kamu?”Tanya Mona, Diana hanya menggeleng, “Kamu bisa buatin aku FB gak?”Tanya Diana. “Emang kamu mau aku buatin FB ya?”Tanya Mona, Diana mengangguk, “Ehmm.. oke, besok sore kamu ke rumah ku ya, aku akan bantuin kamu buat FB.”Ujar Mona.
Keesokan harinya, “Sore tante.Mona nya ada?”Tanya Diana, “Eh.. Diana, Mona ada di kamarnya lagi main Fb, kamu langsung ke kamarnya aja. “Ujar Mamanya Mona, tanpa membuang waktu, Diana langsung berlari ke kamar Mona, “Mona….”Teriak Diana, “Kamu Diana, ngagetin aku aja sich.”Ujar Mona, “Hehe…”Diana tertawa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Kamu jadi buatin aku FB kan?”Tanya Diana, “Iya, bawel amat sich, duduk di sini. “Ujar Mona, Diana pun duduk disamping Mona. “Kalau udah ada FB kamu harus sering buat dan ngecek status ya. “Ujar Mona, “Status apaan?aku gak ngerti, kamu buat aja status ku jomblo. “Ujar Diana. “Ihhh… bukan itu tauk?kamu itu buat status kalo kamu emang ingin berbagi cerita ama teman- teman di FB gitu. “Ujar Mona, “Iya… aku ngerti, ntar aku buat status dech.”Ujar Diana, “Ya udah, aku udah jadi teman kamu di fb ya. “Ujar Mona, Diana hanya mengangguk.
Sejak saat itu, Diana selalu update status pribadinya, bahkan untuk hal- hal gak penting pun, Diana selalu menulisnya.Hari- hari Diana hanya berkutat dengan fb, ngecek status, buat status, dll, pokoknya kalo gak sehari aja buka Fb,atau tulis status di Fb, pasti tangannya langsung gatal, gak heran uang jajan yang di berikan Mamanya di habiskan untuk FB dan main internet di warnet dekat rumahnya.Diana emang lagi gila main FB.
Hari ini seperti biasa Diana main ke warnet untuk buka FB, saat dia buka FB, ternyata ada permintaan pertemanan di FB nya, saat Diana membuka nya Diana melihat foto cowok yang Cute… banget. “Duh… cowok ini cute banget. Gak salah nich cowok ganteng kayak dia mau berteman ma aku?”Batin Diana.”Ahh.. bodo’ah yang penting teman ku banyak.”Batin Diana.Lagi asyik dengan FB nya ternyata tuch cowok yang bernama Rendy mengklik Diana yang sedang online, dan mereka pun chating.Sejak saat itu, Diana semakin sering ke warnet dekat rumahnya hanya untuk sekedar buat, ngecek status, bahkan chating dengan cowok yang bernama Rendy itu.
“Ma minta duit dong…”Ujar Diana sama Mama. “Apa duit lagi?Mama kan kasih jatah uang bulanan sama kamu, masa’ sekarang kamu minta duit  lagi sich?Emang uang bulanan kamu kemana?”Tanya Mama. “Diana tabung ma…”Diana berbohong.”Menabung?kamu gak salah?bukannya selama ini kamu paling malas kalau yang namanya menabung?”Tanya Mama. “Ihh… Mama rese’, Mama mau kasih duitnya gak sich?”Tanya Diana, “Iya, Mama bakal kasih uangnya ke kamu, asal pengeluaran kamu tuh jelas.”Ujar Mama. “Jelas koq ma, Diana kan ke warnet,karena ada tugas. “Diana berbohong lagi.”Ya sudah, nich uangnya 20 ribu.”Akhirnya Mama memberikan Diana uang.
“Ma, Diana mana?”Tanya Papa. “Ke warnet pa, emang kenapa?”Tanya Mama, “Ke warnet, dari jam berapa?”Tanya Papa, “Dari sore tadi pa.”Ujar Mama. “Koq sampai jam 8 malam ini belum pulang juga?”Tanya Papa. “Gak tahu pa, katanya ada tugas.”Ujar Mama.Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, “Ma, koq sampai jam segini Diana belum pulang juga, mama susul dia ke warnet dech, papa takut nanti dia kenapa- napa. “Ujar Papa, Mama pun segera menyusul Diana ke warnet.
Sesampainya Mama di warnet, Mama melihat Diana sedang asyik dengan komputernya, Mama pun menghampiri Diana, “Diana, tugasnya udah selesai belum nak?”Tanya Mama. Diana yang sedang asyik Chating terkejut, “Mama….”Teriak Diana. “Uuu…Udah ma, Udah.”Ujar Diana gelagapan. “Tugasnya mana?Tanya Mama. “Ehmmm…gak dapet ma, Diana udah nyari tugasnya tapi gak dapat, besok Diana nyontek ama teman- teman aja dech. “Ujar Diana.”Ya sudah, ayo pulang.”Ujar Mama tanpa rasa curiga.
Kecintaan Diana sama Situs Jejaring Sosial itu semakin menggila, bahkan nilai- nilai Diana hampir di seluruh mata pelajaran merosot tajam, Mama sudah sering di panggil kepala sekolah, tapi tingkah Diana gak pernah berubah. “Diana, kamu masih buka FB?”Tanya Mona. “Ya jelas dong Mon…kamu?”Tanya Mona, “Aku juga, tapi sekarang aku jarang buka FB, kata Mama ku gak masalah kalau aku buka FB asal aku tahu waktu.”Ujar Mona. “Berarti kamu dong sekarang yang gak update?”Tanya Diana. “Bukan begitu, awalnya sich ku pikir kalo gak punya FB itu kuno, bahkan aku pernah sangat tergila- gila sama FB, tapi setelah nilai- nilai les ku turun, aku mulai mengurangi FB, paling seminggu sekali baru aku buka FB. “Ujar Mona.
Malam ini Diana sudah duduk di ruang keluarga. “Diana, Kamu kenapa sich nak?kalau ada masalah kamu  bisa curhat ke Mama dan Papa kan?gak perlu lewat jejaring social.”Ujar Papa.”Papa marah Diana punya FB?”Tanya Diana.”Papa gak pernah marah, kamu mau mau berteman dengan siapa saja, itu hak kamu, termasuk berteman di jejaring social, Papa juga ngerti koq seleranya anak muda, sekarang lagi ngetren FB, iya kan?” Tanya Papa, Diana mengangguk. “Papa juga gak melarang kamu untuk masuk ke jejaring social itu asal kamu tahu waktu, semua itu ada waktunya, ada waktunya kita makan, belajar, bermain, bahkan bersosialisasi, kamu kan juga punya teman- teman yang ingin main sama kamu, kamu punya kami orang tua mu yang siap mendengar curhatan kamu, gak perlu curhat pribadi melalui jejaring social itu, sekali- kali gak apa- apa, asal jangan keseringan, sesuatu yang berlebihan itu gak baik, kamu ngerti kan nak?”Ujar Papa Bijak.”Maafin Diana ya Ma, Pa, Diana ngaku kalau uang yang selama ini di berikan Mama, Diana pakai untuk main FB pa, Maafin Diana ya?”Ujar Diana. “Ya sudah, gak apa- apa. Jangan di ulang lagi ya.”Ujar Papa. “Mama sich memaafkan kamu tapi, kamu tetap harus dapat hukuman.”Ujar Mama.”Tapi Ma,….”Ujar Diana, “Gak ada tapi- tapi an, semua perbuatan ada konsekuensinya, uang jajan kamu mama potong 5 ribu,uang potongan itu akan mama masukkan ke celengan kamu, dan celengan kamu mama sita, sampai uang yang telah kamu habiskan bisa kembali, mengerti?”Tanya Mama, Diana hanya mengangguk lemah.
Hari ini, saat jam pulang sekolah, Hp Diana berbunyi, “Halo, siapa nich?”Tanya Diana, “Hai Diana, ni aku Rendy.”Ujar Rendy. “Oh kamu, ada apa?”Tanya Diana, “Koq kamu udah jarang OL sich?”Tanya Rendy. “Aku gak boleh sering- sering buka FB. “Ujar Diana. “Kenapa?”Tanya Rendy. “Gak di kasih ma ortu, katanya boleh buka FB sekali- kali aja, gak boleh sering- sering. ‘Ujar Diana. “Loh?orang tua kamu koq gitu sich?kayak gak pernah muda aja. “Ujar Rendy. “Gak tahu, lagi pula semenjak aku sering main atau buka FB nilai- nilai ku turun derastis. “Ujar Diana. “Kenapa, kamu gak belajar ya?”Tanya Rendy, “Ya… gitu dech lupa waktu. “Ujar Diana.”Kamu gak asyik lagi nich…aku nyesel kenal dengan gadis culun kayak kamu, yang masih nurut aja apa kata orang tua, gak penting.“Ujar Rendy sambil menutup teleponnya. “Apa?Rendy bilang aku gadis culun?kemarin- kemarin aja waktu chating dia banyak muji aku, sekarang dia malah bilang aku culun.Dasar cowok brengsek.”Batin Diana.
Sekarang Diana lebih konsen ke sekolah dan tugas- tuganya, hanya kalau ada waktu luang Diana membuka FB, buat Diana, FB itu hanya untuk mengisi waktu luang aja, dia harus tetap memprioritaskan sekolahnya, karena itu untuk masa depannya, untuk masalah teman, Diana punya banyak teman disekolahnya, gak hanya dari FB saja kan?Uang Diana juga gak habis hanya untuk main internet, karena Papa membelikan Diana Laptop, jadi Diana gak perlu ke warnet lagi, main FB juga bisa lewat Laptop,Mama juga sekarang punya FB, karena Mama punya bisnis online, dan pemesanannya melalui FB, intinya semua jejaring social itu bermanfaat, selama kita bisa memanfaatkannya dengan benar.