Minggu, 30 Januari 2011

CERPEN : Romeo And Juliet In Paris

Aku tidak bisa tidur di bangku kursi yang sangat tidak nyaman untukku. Tidak ada radio yang bisa menghiburku saat ini, karena sebentar lagi duniaku akan berubah dari sebelumnya. Aku akan pindah ke Perancis untuk belajar soal fashion design. Umurku masih sembilan belas tahun, tapi cukup untuk lepas dari pantauan bokap nyokap. Katanya, aku cukup mandiri. Di dalam hati, aku belum tahu itu benar atau tidak. Karena aku suka mainin kartu kredit bokapku, bukan karena aku shopilic. Cukup dengan sesuatu yang kuinginkan, aku bisa nguraskan ratusan ribu. Mulutku minta untuk ngobrol sama siapa saja, setelah beberapa jam tidak ngomong. Gimana bisa? Orang tidak ada yang kenal aku, begitu juga sebaliknya. Pesawat telah mendarat, dan semua penumpang keluar desakan. Aku milih untuk duduk dulu daripada sesak nafas karena berada di arus lautan penumpang ini. Setelah dipastikan sudah tidak ada orang tersisa, aku keluar dengan santai. Aku masuk ke dalam bus, yang akan bawa aku ke dalam bandara. Bus ini seperti kereta ala Jepang, yang pernah kubaca di majalah Travelling. By the way, namaku Juliet. Kenapa namaku sama dengan yang ada di dalam karya William Shakespeare? Aku tidak tahu pasti, tapi nyokap bilang nama Juliet itu terbilang keren. Aku bukannya tidak suka nama ini, hanya saja... aku tidak mau kisah hidupku ini sama dengannya. Masa aku akan mati karena belahan jiwaku pergi selamanya? Bombay...Di dalam bandara, aku ambil satu koper dan tas kecilku. Tas kecil ini berisi alat riasku yang akan kupakai kalau ada semacam acara resmi. Tanpa sengaja, pundakku nyenggol perut seseorang ketika aku mulai berdempetan dengan sejuta umat manusia. Tepatnya, seorang cowok dengan baju serba hitam dan berkacamata hitam. “Maaf...” Kukatakan dengan suara sekecil mungkin. Cowok itu hanya diam, mungkin dia tidak rasakan senggolanku tadi. Aku bergegas keluar dari lautan penumpang begitu ngecheck semua barang di tas kecil. Cowok itu melirikku, sampai lepaskan kacamatanya. Aku terpanah. Aku keluar dari bandara, dan lihat beberapa orang angkat poster bertulisan nama penumpang. Aku mencari-cari nama di poster tersebut, tapi tidak ketemu juga. Sampai muncul seorang cewek hampiri aku. “Kau pasti Juliet, kan?” Aku bersyukur sekali, aku tidak perlu masuk dan rapikan rambut begitu keluar dari lautan penumpang. “Iya, benar!” Cewek itu tersenyum padaku, dan pegang tanganku erat-erat. “Ini Robert, salah satu anggota keluargamu. Kau ikut aku, cepat. Tempatnya nyesek banget.” Badanku ketarik, begitu dia tarik tangan. Kita berdua masuk ke dalam lautan penumpang, dan berhasil temukan taksi kosong. Taksi tersebut langsung pergi begitu kami masuk dan keluar dari wilayah bandara. “Syukurlah, aku datang tepat waktu. Kau pasti capek karena perjalanannya kejauhan.” Cewek itu hanya senderan di bangku, dia sangat kelelahan. Aku capek dalam berdiam diri dan hanya jalan sebentar, kegatelan untuk lakukan hal lain selain dua hal itu. “Namamu Juliet ya? Berarti, belahan jiwamu Romeo. Canda kok.” Aku teringat sekilas, cerita Juliet lewat film yang dimainkan oleh Leonardo Dicaprio. Aku sedikit tidak percaya, kalau akan ada semacam reinkarnasi untuk pasangan tragis itu. Tidak ada yang mau akhir kisah para pasangan kekasih berakhir seperti Romeo dan Juliet. Taksi berhenti di depan sebuah gedung kecil, yang Robert bilang itu rumah yang akan kutinggali. Ini seperti berada di depan bekas tempat pemadam kebakaran, tapi warna dindingnya aku suka. Sedikit norak tapi menantang. Pintu depan terbuka dan muncul pria dengan kacamata tebal. Tampangnya kayak kacamata bohongan. Robert ngatakan pria itu bokapnya, aku malu setengah mati. Pria itu angkat koperku, tampaknya berat sekali. Aku paksakan diri untuk bawa tas kecilku, karena tidak mau sok orang asing. Begitu masuk, aku seperti berada di dalam keluarga kecil. Semua terlihat minim. Robert tersenyum, malu seolah memang begini rumahnya. Aku berpikir, tidak masalah. Cukup dengan tidur nyenyak dan makan teratur, aku puas. Aku minta pada bokapnya Robert untuk tidak bawa tas koperku ke atas, malahan aku yang akan membawanya ke atas. Beliau hanya ngangguk, dan balik ke ruang tamu. Mungkin karena belum tahu bahasa yang akan jadi bahasa komunikasi kami. Aku naik tangga, dan melihat deretan lukisan yang garisnya ribet sekali. Tanpa kusadari, langkah kakiku mulai melambat. Begitu masuk ke dalam kamar, aku loncat ke tempat tidur. Tinggalkan tas koperku di tergeletak di lantai dan tas kecilku masih kupegang. Kukeluarkan Hp dan SMS sama bokap nyokap dan teman-temanku di Singapura. Bahwa aku sudah tiba di dalam negara paling romantis sedunia, Perancis. Robert secara baik hati ngajak aku makan siang bersama keluarganya di sebuah restoran Italia. Aku hanya habiskan waktu sedikit untuk bersantai berupa main SMS. Tapi, aku tidak mau punya pandangan buruk dari keluarga Robert. Kebetulan, nyokapnya seorang chef di restoran Italia. Tetap saja, tidak akan dapat potongan harga. Robert ceritakan betapa indahnya kota Paris itu selagi bertiga jalan kaki. Sudah ada kebun bunga yang masih terlihat indah, meski sudah ratusan tahun. Ada juga menara Eiffel yang sering dijadikan kunjungan pertama bagi para turis. Tapi, aku kepikiran sama cowok tadi, terlihat misterius tapi menawan. Kami bertiga masuk ke dalam restoran Italia, meja-meja pada penuh. Muncul seorang wanita dengan rambut hitam dan bermata biru. Dia duduk di meja kosong dengan seragam chef. Lihat Robert tiba-tiba berjalan mendahuluiku, aku yakin wanita itu nyokapnya. Aku sama bokapnya Robert nyusul Robert yang lagi cium kedua pipi nyokapnya. Sama saja dengan waktu aku berjumpa sama teman-temanku. Begitu duduk di meja makan, nyokapnya Robert bergegas masuk ke dalam dapur. Robert ngajak aku ngobrol dengan bahasa Inggris yang sedikit kumengerti. Begitu aku iseng-iseng ngoleh ke kanan kiri, aku kaget. Aku lihat cowok di bandara, duduk di meja belakangku. Dengan wajahnya yang dingin bahkan es. Robert ngoleh kepadaku, nangkap aku lagi mandang cowok yang kulihat di bandara. Dia cubit aku dengan kukunya yang panjang, dan rasanya sakit sekali. “Cowok itu ganteng banget, kau kenal dia?” Aku hanya geleng kepala, dan ceritakan pertemuanku sama cowok itu di bandara. Robert itu hanya ketawa, tapi tidak sampai kedengaran sama orang. “Juliet, gak ada namanya kebetulan. Kalian pasti ditakdirkan untuk bersama, kalau begitu ceritanya. Mungkin dia itu namanya Romeo.” Cowok itu terlihat bukan seperti Romeo. Lihat saja, dia bahkan tidak ngobrol meski ada teman sebangkunya. Meja makan kedatangan pizza dengan extra keju dan chicken soup dari masakan nyokapnya Robert. Perutku langsung berkata, ini kesempatan untuk puaskan diriku yang dari tadi, hanya makan irisan daging sapi tipis dengan kaldu yang sangat sedikit dari pesawat. Aku ambil dua potongan pizza dan satu mangkuk kecil chicken soup. Setelah itu, perutku penuh. Begitu melirik ke belakang, cowok itu sudah tidak ada. Aku sebal, karena aku belum minta maaf soal di bandara. Bukan karena aku terpanah oleh wajahnya yang bagaikan es. Aku keluar dari restoran dengan keluarga Robert yang lengkap. Kami berempat jalan-jalan di taman bunga, sambil abadikan bokap nyokapnya Robert untuk berduaan. Begitu balik ke rumah, aku bergegas masuk ke dalam kamar. Komputer modern kunyalakan dan internet connection nyala dalam otomatis. Aku langsung e-mail sama Amanda, temanku di Singapura. Begitu cerita kejadian di bandara dan ciri-ciri cowok tersebut, Amanda berkata. “Kau beruntung, langsung lihat cowok keren di Paris. Apa dia sempat nyapamu?” Aku bilang, hanya minta maaf padanya dalam suara sekecil mungkin. Juga kedua kalinya ketika di restoran. Aku tidak bilang, gambaran wajahnya begitu dingin dan tidak ngoleh pada teman sebangkunya. Dia hanya berkomentar begini. “Siap-siap untuk sebuah kejutan, dia bisa hadir di hidupmu untuk selamanya. Bisa hal baik atau buruk.” Malas kalau topiknya seperti ini, karena aku belum punya pacar. Sebelum nginjak sembilan belas tahun hampir semua temanku sudah pernah dapat pacar dan patah hati. Sedangkan aku, belum pernah. Aku balas jawabannya, dan seperti ini nih. “Jangan mentang namaku Juliet, belahan jiwaku Romeo. Aku muak dengan cerita tragis seperti cerita cinta mereka.” Beberapa saat kemudian, muncul balasan e-mail darinya. “Kenapa kau gak suka? Bukannya cerita itu paling romantis sedunia? Para cewek pasti klepek-klepek bayangin cowok seperti Romeo.” Aku mau muntah, tidak suka jawabannya. Setelah bilang mau off, kumatikan komputer. Aku tidak tahu apa yang ingin kulakukan saat ini.  Robert masuk ke dalam kamar, dengan bawa majalah. Dia bergegas hampiri aku yang mau sekedar terlentang di lantai untuk releks. “Juliet, aku lagi ingin curhat. Karena semua temanku lagi ke luar kota, aku hanya punya kamu. Boleh ya?” Aku tersenyum, beritahu kalau dia boleh ganggu waktu istirahat. Tentu saja, aku tidak bilang seperti itu. “Boleh saja, kita kan butuh semacam obrolan, supaya gak kayak orang asing. Sini...” Robert jatuhkan dirinya ke lantai, bersama majalah yang covernya artis Perancis yang tidak kukenal. “Menurutmu, aneh gak kalau cewek usiaku pacaran sama orang perusahaan?” Aku belum tahu pasti arah obrolan ini, selagi aku belum tahu usia Robert berapa. Tapi, aku tahu... Robert lagi pedekate.  “Kau berumur berapa?” Ini terdengar formal, tapi aku usahakan untuk segaul mungkin. Robert tersenyum malu sambil nunduk kepala. “Tujuh belas tahun dan dia... dua puluh dua tahun. Kejauhan ya?” Lebih tua lima tahun, dan orangnya itu tampaknya siap untuk jalani hubungan serius. Robert masih seusia cewek remaja, dan berpikir... dia belum siap untuk hal semacam itu. “Apa kau sayang dia?” Pertanyaan tadi ngenai jantungnya, terlihat dari ekspresinya. Beberapa detik, mukanya merah padam. “Sayang banget, Jul. Kita sudah pacaran beberapa bulan. Bokap nyokap kita sudah saling kenal.” Kuharap bokap nyokapnya Robert ngerti, kalau dia punya banyak hal yang ingin dia raih dalam hidup ini.  “Apa cowok itu tahu, usiamu berapa dan kau masih bersekolah?” Robert sedikit tertawa, itu bikin aku panik. “ Dia tahu, kok. Aku gak sekolah formal. Bokap nyokap ambil homeschooling, karena takut sama kejadian bullying akhir-akhir ini.” Oke, aku sedikit kasihan. Apa dia dapat teman lewat pertemuan secara tidak sengaja? Robert ngalih obrolan ini. “Kau masih pikiran sama cowok di restoran itu ya?” Aku diam, ambil majalah dan buka secara acak. Robert tertawa geli, lihat kelakuanku seperti ini. “Kau kayaknya anti sama cowok, pernah disakitin?” Aku geleng kepala, berusaha sembunyikan wajahku yang sedikit merah. “Bukan... hanya saja, aku gak bisa nganggapinya..” Robert sekali lagi tertawa geli.  Hari sudah menjelang sore, dan pemandangan semakin indah. Aku selesai istirahat, dan aku mau jalan sendirian. Robert peringati aku, untuk jangan terlalu jauh. Karena daerah ini gampang untuk tersesat. Aku ngerti, tapi ada sedikit kesal. Ini seperti kembali pada anak kecil berumur lima tahun, yang takut diculik. Aku putuskan untuk duduk di tangga depan pintu. Untuk sekedar hirup udara. Muncul kucing yang tampaknya tidak dihiraukan, terlihat dari betapa kumalnya kucing itu. Kuelus kucing itu dengan lembut, dia nyaman. “Sayang, kau kasihan banget. Apa kau ada pemiliknya?” Terdengar sebuah langkah kaki, terdengar keras. Kayaknya jarak dekat denganku. Apa jangan-jangan... kucing ini miliknya?  Kupeluk kucing ini seperti meluk seorang bayi. Siap-siap saja untuk berhadapan dengan pemilik yang ngira, aku telah ngambil kucing ini. Dia muncul dari balik dinding, dan aku ingat dia. Dia cowok yang telah kujumpai dalam waktu dua kali. Jadi, kucing ini miliknya? Aku harus berkata apa nanti? Tergantung apa yang akan ia katakan nanti. Sayangnya, cowok itu sudah sangat dekat sama aku. Jaraknya, bagaikan kami akan dansa. “Maaf, ini kucingku.” Aku secara cepat nganggapinya dan serahkan kucing ini ke dalam pelukan cowok ini. Kucing ini buka mulut dan tunjukkan taringnya, dia tidak nyaman sama cowok. “Makasih, sudah nemuin kucingku.” Lalu, dia pergi begitu saja. Aku malah tambah sebal sama dia.  “Wow, dia dingin banget sikapnya. Cuma gitu doang? Kau pasti kesal banget.” Robert berjalan ngikutin aku yang mau masuk ke dalam kamar mandi. Wajahku masih masam, ngingat perlakuan cowok itu yang sangat tidak hormat padaku. Setidaknya, kenalkan diri sebelum pergi bawa kucingnya itu. “Ya kesal dong! Dingin banget wajahnya, bahkan gak kasih tahu namanya. Bikin penasaran saja.” Robert tertawa kecil, sementara aku sikat gigi pakai odol rasa stroberinya. “Kalau gitu, kau harus cekatan. Coba kalau ketemu lagi, kau tanya namanya. Cukup kan buat kamu?” Mana mungkin aku bertanya, apalagi dia tidak tampak gampang untuk diajak ngobrol. “Aku pusing mikirinnya, besok aku sudah sekolah fashion. Aku harap dia gak datang lagi padaku.”  Robert mau tancap gas, sama cowoknya untuk nonton opera. Dia sudah dandan habis-habisan, tapi tidak norak. Pantes, dia suruh aku untuk mandi cepat-cepat. Cowoknya Robert masuk ke dalam dan dia cepika-cepiki sama Robert. Robert kenalkan cowoknya padaku, namanya Jason. Dia terlihat ramah dengan caranya tersenyum sopan padaku, sebagai orang asing. Robert melihat jam tangan kecilnya, kaget. “Kita sudah telat, sayang. Juliet, aku tancap gas dulu ya. Nanti, kita ngobrol.” Begitu katanya sebelum rangkul lengan kanannya Jason keluar dari rumah ini. Butuh beberapa detik, untuk sadar. Bahwa aku sendirian.  Di kamar, radio kunyalakan dan hanya ada yang bahasa Perancis. Untungnya, masih ada lagu opera lama yang mulai kusuka. Badanku telantang di tempat tidur, sambil ngemil sebungkus chip potato. Udara terasa dingin, apa cuacanya mau nuju salju? Aku sangat menantinya. Di Singapura, aku sudah berkali-kali lihat salju di dalam hidupku dan suka buat boneka salju. Apalagi kalau main perang-perangan. Bedanya, aku nantikan apalagi di Perancis masuk musim dingin. Akan terlihat indah dan super romantis. Bukan berarti, aku mau segera gaet cowok dan ajak dia untuk lihat pemandangan yang penuh salju. Aku mulai kepikiran akan seperti apa hariku nanti kalau masuk ke sekolah fashion design. Pasti akan luar biasa. Hpku berdering dan kuangkat dengan mata yang hampir tertutup. Ternyata, nyokap. “Gimana, Jul? Kau senang di sana? Keluarga di sana baik sama kamu kan?” Aku tersenyum, sadar beliau sangat khawatir padaku. Aku, satu-satunya putri... berada di seberang dunia. “Semua baik-baik saja, keluarga di sini sangat menyenangkan.” Bisa kubayangkan, senyuman lega dari beliau. Bisa kudengar, suara keramaian di balik Hpku. Nyokap kayaknya lagi ngadain arisan sama teman-temannya. “Ma, arisannya jangan keseringan ya. Kasihan kan papa sudah susah payah biayain hidupku di sini?” Nyokap tertawa geli, beliau sudah terbiasa sama nasihat satu ini. “Arisan, mama selalu pakai uang jerih payah.”  Aku helakan nafas, seolah beliau sudah jawab jawaban yang sama. “Nanti, ma... kalau ada apa-apa...” Beliau motong kekhawatiranku. “Pokoknya, gak usah khawatirkan soal biaya di sana. Kau harus belajar serius, untuk cita-citamu menjadi designer. Dan satu hal lagi...” Aku gugup untuk dengar nasihat nyokap, kadang bisa candaan juga serius. “Mama pingin kau punya pacar! Kau anak cewek, seharusnya sudah pernah pacaran sejak SMA! Ini sudah sembilan belas tahun! Mama tunggu your prince ya! Bye!” Telepon pun terputus, dan aku matung. Nyokap minta aku untuk punya pacar? Apa beliau siap untuk lihat cowok pilihanku? Bahkan, aku tidak punya tipe cowok yang jadi kriteriaku. Arggh! Sebelum tidur nyenyak untuk hari esok, aku bukakan jendela kamar dan kepalaku keluar. Udaraku segar, terbang oleh angin malam. Andaikan Singapura ada angin sesejuk ini, aku tidak akan mau pindah ke sini. Di depanku, ada wanita tua berbadan gemuk dengan berpakaian baju tidur terusannya. Beliau nyanyikan lagu seriosa, dengan mata tertutup. Aku nonton nyanyiannya itu dan merasa hati ini sejuk. Seperti baju sedang dicuci pakai mesin cuci ditambah dengan sabunnya. Ngingat hari sudah larut malam, aku berganti baju dengan piyama tidurku dan loncat ke dalam tempat tidur. Jendela kubiarkan terbuka, aku jatuh cinta sama angin malam di sini. Dingin namun rasa menthol.

CERPEN : Berakhir dengan Cinta

Pagi itu mentari bersinar dengan cerahnya.

Hoah.....(sambil melihat kearah jam dinding kamar),jam 8 pagi ya,kataku masih dalam keadan mengantuk.
Ketika ku buka pintu kamar ku tak ada satu orangpun yang kudapati.
Kemana papa dan mama ya koq satu orangpun gak keliatan,kataku dalam hati.
Akupun langsung bergegas kekamar mandi.
Setelah kubuka pintu kamar mandi tiba-tiba.....
S U R P R I S E!!!!!!!!!!!!
Aku terkejut,ternyata hari itu adalah hari Ultah ku.
Happy B'day to u Happy B'day to u Happy B'day Happy B'day Happy B'day Ezi.
Selamat Ultah ya sayang,ni ada hadiah dari papa,kata papaku".
Ezi:hadiah apa ini pa,aku buka y?
Waw laptop ya pa maksih ya pa,papa ku ini emng papa terbaik di dunia.
Papa:Iy tapi kamu harus janji ke papa harus rajin belajar.
Kak Dimas: iy,benar tu kata papa biar kamu bisa jadi dokter.
Mama:iy,sayang kan kalo kamu sukses papa,mama dan Kak Dimas juga senang.
Ezi:iy,ma aku janj deh(sambil memeluk papa,mama).
Kak Dimas: eitz satu lg ud saatnya kamu kenalin ke papa dan mama cowo kamu tu masa gak pernah dikenalin sih. Usia kamu ud 21 tahun jd saatnya punya pasangan.
Ezi:(sambil tertunduk)uh nyebelin bgt sih kak Dimas ni mau kenalin apa coba pacar aja gak punya,kataku dalam hati.
Mama:y sudah sarapan Zi,ntar telat kekampusnya loh.
Ezi:iy ma.

Aku sangat bahagia sekali memiliki keluarga yang sayang sama aku,aku beruntung terlahir dari keluarga yang sangat mengerti aku.

SETIBANYA DI KAMPUS...

Rika: Zi,ntar malam temani aku ya,aku bosan bgt ni di rumah jadi pengen jalan-jalan ma kamu ni.
Ezi:emank kita mau kemana Rik?
Rika:ketempat yang bagus deh pokoknya kamu gak bakalan nyesel deh.
Ezi:mmmmmm yauda kalo gt tapi kami jemput aku ya.
Rika:siiip dah.

Malam pun tiba.....

Mama: aduh.anak mama mau kemana ni?
Ezi:mau pergi sama teman ma? gak boleh ya ma?
Mama:boleh koq tapi pulangnya jangan kemalaman Zi,gak baik anak gadis pulang kemalaman.
Ezi:ok ma,pergi dulu ya ma.

Terdengar suara klakson mobil dari luar.

Ezi:iy sabar donk.
Rika:lama bgt sih kamu Zi.

Ketika ku buka pintu mobil........
Ezi:loh Sesil dan Tere koq ikut Rik?
bukannya kami bilang ber2?
Sesil:mank gak boleh ya?(dengan wajah cemberut)
Ezi:bukan gt tapi td Rika bilang ber 2 ya nanya ja mank gak boleh.
Tere:ya ud masuk sini.
Rika:sini mata kamu Zi ditutupi.
Ezi:loh koq pake acara tutup mata segala sih?
Rika:gak kamu aja koq,Sesil dan Tere jg biar surprise gt kan cuma aku doank yang tau tempatnya.
Ezi:iy deh.tapi koq aneh ya pake ditutup mata segala apa jangan-jangan mereka mau rencanain sesuatu lg ya?tp klo ngerencanain sesuatu kenapa mata Tere+Sesil jg ya?,tanyaku dalam hati.

Sesampainya di tempat yang dituju.......

Rika:Zi,turun yuk
Ezi:matanya ud bisa dibuka gak Rik?
Rika:sabar ya(sambil menuntun ku) Nah sekarang mata kamu bisa dibuka.

Ketika mata ku dibuka....

Hapy Bday Ezi Hapy Bday Ezi(sambil menyanyikan lagu Hpay Bday merak menyalam ku satu persatu.

Ezi:waw makasih bgt ya teman-temanku ud ngasih surprise ke aku. Aku gak nyangka kalian bisa sebaik ini ke aku.
Rika:itu lah namanya sahabat Zi.
Ezi:sekali lg makasih banyak ya rame jg ya yg datang.
Tere:ya iyala anak kampus kita kan rata-rata dtg Zi.
Sesil:buat kamu apa sih yg gak.(kami pun berpelukan)

Sesil:Zi,kamu kenapa sih bengong aja ni kn party kami jd kamu harus senang donk apa kurang bagus ya Zi tempatnya. Ya kamu tau la biaya utk nyewa hotel mahal.
Ezi:gak koq Sil,aku senang koq. Klian ingat Ultah ku aja aku ud senang.
Sesil:jd kalo gt ayokita gabung,kita rayain Ultah kamu Zi.
Ezi:yuk.


BESOKNYA....


Tere: Zi kamu koq bengong lg mikirin apa ayo?
Ezi:gak ada koq
Sesil" Iy,ni mulai dr semalam lg Ezi diam gt,jujur la Zi kamu ada masalah ya?
RIKA:IY zI kamu jangan pendam sendiri donk kita kan sahabat kamu.
Ezi:iy,tapi aku gak apa-apa koq.
Tere:kamu boonk Wajah kamu aja cemberut pasti lg mikirin sesuatu.
Ezi:aku gak napa-napa,percaya deh.
Rika:uda la Zi jangan bohonk apa kamu gak percaya sama kita?
Sesil:iy Zi kalo kamu ada masalah curhat aja ke kita kali aja kita bisa bantuin.
Ezi:mmmmmmmm(dengan takut_takut)sebenarnya aku....(dengan suara terputus-putus)
Rika:kenapa Zi?
Ezi:sebenarnya aku senang bgt karena aku memiliki keluarga dan sahabat seperti kalian tapiiiii uda lah aku malu.
Sesil:kenapa malu?kitakan uda lama sahabatan.
Tere: iy Zi jangan ada lg yg mesti di malukan.
Ezi:gini loh aku kan ud 21 taon ni tapi kenapa ya sampai saat ini aku belu punya kekasih gt loh.
Sesil:aduh(sambil tetawa)jadi masalah itu toh,itu ma kecil.
Ezi:iy bagi kamu,tapi buat aku gak. Liat aja Rika ud 3 taon ma Excel trus Tere ma Jo dan kamu Sil ud 5x kinta ganti cowo sedangkan aku apa??
Sesil:ya aku kenalin ama teman ku mau gak?
Tere:hush sembarangan!
Rika: Zi,kamu jgn sedih gt donk kamu jg kan pernah disukai ma Leo,Andri,dan Roy tapi kamu nya aja kan yg gak mau.
Ezi:iy Rik,tp cowo kgt mah gak guna. Liat Leo dy anak mami bgt kemana-mana mesti tanya mama trus Andri cowo play boy yg sok kecakepan yg bisanya ambil keuntungan dari cw sedangkan Roy bisanya cuma minta contekan dari aku. Apa cowo kgt pantas buat aku?
Rika:ya ud sabar Zi jodoh gakkemana koq tenang aja kita pasti akan selalu ada buat kamu koq.
Tere:iy,zi(kami pun saling berpelukan)
Ezi:makasih ya teman-teman.



Sesil:Ezi....,Rika...,Tere.....sini deh(sambil ngos-ngosan)
Ezi:ada apa sih Sil koq kamu lari kgt?
Sesil:gini,tau gak dikelas kita ada mahasiswa baru orangnya cakep bgt.
Tere:alah semua cowo jg kamu blg gt.
Sesil:kali ini lain deh,ayok.
Rika:ah males
Sesil:ih knapa sih mereka cuek bgt padahal kan cakep.


Bu Manda:Selamat pagi semua!!!!!!!!!!!
Pagiiiiiiii Buuuuuuuuu(jawab semua mahasiswa UPL)
Bu Manda:nah sekarang kita kedatangan mahasiswa baru.
Radit:Selamat pagi!perkenalkan nama saya Agung Raditya panggil saja saya agung. Saya tinggal di komplek Cempaka Blok B no3,saya pindahan dari Yogyakarta.
Wisnu:pindah knapa lo,rumah lo kemalingan ya?hahaha(sambil tertawa kencang).
Bu Manda: Wisnu jaga sikap kamu!
Wisnu:iy bu.
Radit:Saya pindah dari Yogya karena Ayah saya pindah tugas jd saya harus mengikuti beliau.
Bu Manda:ya sudah sekarang kamu boleh duduk.

Ditempat yang sama.........
Ezi:mati aku......!
Sesil:mati kenapa Zi?
Ezi:aduh(suara berbisik)
Sesil:kamu kenapa Zi?
Ezi:ha hhh gak koq.


Radit duduk tidak jauh dari Ezi,ketika Radit tidak sengaja melihat Ezi....
Radit:(dengan senyum-senyum)
Ezi:apa lo liat-liat,pake senyu segala lg napain kuliah dsini kayak gak ada kuliah lain aja.
Radit:kamu kenapa sih judes amat emang ini kampus Bapak mu apa?
Ezi:aduh nyebelin bgt tu anak baru lg dtg ud buat suasana runyam,kata ku dal hati".


Jam pelajaran Bu Manda selesai.......

Rika:kekantin yok Zi?
Ezi:ayuk!!!!!
SESAMPAINYA DI KANTIN

Sesil:kamu kenap sih td Zi?koq pake acara mampus segala?
Ezi:kamu tau gak cowo itu cowo yg ngalahin aku olimpiade 5 bulan yg lalu.
Sesil:trus apa hubungannya? Apa kamu takut tersaingi gt?
Ezi:bukan Sil,tau gak cowo itu ngata-ngatain aku trus dy nghina aku karena dy bs ngalahin aku.
Sesil:trus?
Ezi:iy,dy blg Huh dasar cewe kamu pasti bakaln kalah ud kamu mundur aja.
Sesil:dy blg gt?
Ezi:iy,kan nyebelin kan mentang-mentang kita cwew digituin. Emang sih dy menang tapi munknitu faktor keberuntungan kali ya.
Rika:hai hai hai lg cerita apa sih serius amat,nih minum kamu Zi.
Ezi:gak cerita apa-apa koq.

Besoknya....

Mama:Ezi......bangun nak!
Ezi:iy ma(dalam keadaan mengantuk)
Papa:ayo kita berangkat bareng.
Mama:sarapan ya Zi selesai mandi.

Sesampainya di kampus

Radit:aduh.aduh ternyata cewew jutek kayak kamu masih dianterin papa ya?hahaa(ejeknya)
Ezi:(pura-pura tidak meliat)
Radit:heh kamu punya sopan santun gak orang ngomong di cuekin,aneh.
Ezi:ternyata kamu manusia toh aku pikir?
Radit:apa ha(sambil mendekati Ezi)kamu jgn sok mentang-mentang uda lama kuliah disini.
Ezi:kamu kenapa sih gangguin aku terus,baru jg semalam kuliah disini.
Radit:ih GR amat
Ezi:ya uda pergi sana jgn dekat-dekat.(sambil meninggalkan Radit)
Setibanya di kelas......
Rika:Zi,kamu ada masalah apa sama Radit?
Ezi:kamu koq tau?
Rika:dari Sesil
Ezi:emang ya mulut ember!ya gt deh masalah olimpiade.ud deh gak usah ceritain dy males.
Rika:ow ya uda.

Siang semua!besok kita ada ujian jadi ibu harap semua belajar,kata Bu Manda".

Sesil:ya ujian lg hih.

Usai mata kuliah Bu Manda.

Ezi:sil liat Rika gak?
Sesil:Liat tadi dy lg ama Excel di kantin.
Ezi:kalo Tere?
Sesil:gak tuh,mank knapa sih?
Ezi:ini,mau mionta temenin beli buku.
Sesil:ow
Ezi:ya ud aku cari Tere dulu ya Sil.

Setelah dari td mencari Tere akhirnya.....

Ezi:aduh....
Tere:knapa Zi?
Ezi:kamu dari td aku cariin
Tere:emang ada apa Zi?
Ezi:temenin aku beli buku donk?ntar pulang kuliah.
Tere:ahuh maap Zi aku ntar di jemput Jo ud janji dari semalam.
Ezi:o ya ud deh gak apa-apa.
Tere:maap y Zi,gman kalo Rika Atau Sesil?
Ezi:Rika ama Excel sedangkan Sesil kamu tau la dy pasti gak bs,ya ud de aku pergi ya.
Tere:iy.
Ezi:hih semua pada sibuk sama cowo masing-masing gini ni rasanya jomlo,kata ku dalam hati".


Sesampainya di perpus.......

Mana lg ya buku nya,pokoknya aku harus bisa ngalahin cowo belagu itu,kataku dalam hati".
Ezi:nah ini mbak semuanya.
Mbak:semuanya 173.000
Ezi:makasih ya mbak.


Setibanya di rumah
Papa:Nah,gini ni baru anak papa rajin belajar.
Ezi:iy,pa di kampus ku ada saingan baru jadi aku harus lebih rajin lg pa ntar beasiswa ku dicabut lg.
Mama:iy bagus itu Zi,pertahankan ya nak tp jgn sampai lupa makan.


BESOKNYA...

Ezi:pasti aku bisa ngalahin cowo belagu itu(bisikku dalam hati)
Sesil: Zi,liat donk
Ezi:no brap?
Sesil:semuanya Zi
Ezi:enaq aja kamu,ni setengah aja.
Sesil:makasih Zi Kamu emang sahabat aku hehe.

Akhirnya selesai jg,kata ku dalam hati".

Tere:gman Zi kamu bs gak nyelesaikannya?
Ezi:bisa donk,ow ya ud aku mau pulang dulu ni.
Tere:ati-ati ya.

Ezi menunggu di depan Kampus
Ezi:mana sih Kak Dimas,lama bgt
Tiba-tiba Radit datang....
Radit: lg napain cw aneh?nungguin aku ya?
Ezi:pede amat sih kamu itu?aku lg nungguin cowo aku tau?
Radit:cowo?gak salah tu?bukannya kamu jomblo hahaha
Ezi:ih kamu sok tau ya lg ian mauaku punya cowo kek atu gak apa urusan kamu?
Radit:ya gak sih cm mau tau aja.
Ezi:ya ud pergi deh sana.
Radit:iy aneh.
Radit pun pergi meninggalkn Ezi.
Ezi:aduh...kemana sih Kak Dimas?
tiba-tiba datang sebuah mobil berwarna hitam.
Ezi:lama bgt sih kak?darimana aja?
Kak Dimas:iy ud masuk,kamu itu makanya punya cowo donk jd gak ngangguin kakak trus.
Ezi:iy besok,cowo ku lg di Kalimantan.
Kak Dimas:dr dulu di Surabaya la sekarang Kalimantan huh tah iya tah gak.
Ezi:ya ud jgn bawel deh.

Sesampainya di kamar aku langsung membaringkan tubuhku..
Tiba-tiba ada telepon dari nomor yg tidak aku kenal.

Ezi:halo,ini siapa?
-:heh cw aneh?
Ezi:perasaan kenal suaranya,kataku dalam hati". Kamu siapa?
-:ah payah...
Tiba-tiba telepon mati.
Ezi:aneh siapa ya?ud lah mending istirahat dulu.

Tibalah besoknya...
Bu Manda:nah,hasil ujin kalian akan saya bagi kan. dan yang mendapat nilai A ada 2 orang yaitu.....
Sesil:gak mungkin bgt deh aku.
Tere:ya iya la(ledeknya)
Bu Manda:yaitu Ezi dan Radit.

Ezi:apa Radit?huh nyebelin.
Bu Manda:nah untuk nilai tertinggi tolong dipertahankan ya dan untuk nilai kurang tolong lebih rajin belajar.


Saat mata kuliah selesai.

Radit:Zi,kamu kenapa sih?koq kgt sikap nya ma aku jutek amat emank aku ada slah y ke kamu?
Ezi:pake nanya lg,pa kamu gak ingat waktu olimpiade kemarin kamu ngejek aku karena aku cewe,iy?
Radit:jd karna itu toh,ya ud aku minta maaf tp kan aku cuma bercanda.
Ezi:kamu jgn sok baik gt deh ke aku ud de.
Ezi pun meninggalkan Radit.
Tidak terasa ud 2 bulan Radit Kuliah disana tapi sikap Ezi masih sama.

Radit:Sil,knapa y Ezi kgt amat ke aku?emang aku sejahat itu apa?
Sesil:Ezi anaknya baik koq tpdypaling sensi ama orang yg baru dy kenal trus ngata-ngataen dy.
Radit:tp kan aku ud minta maaf.

Tiba-tiba Ezi muncul.....
Sesil:ud pergi sana deketin.

Radit:selamat pagi Zi.
Ezi:apa lg sih?
Radit:kamu knapa sihaku kan ud 2 bulan disini masak kamu kgt amat?aku minta maap sekali lg ama kamu kalo kamu gak mau maapin ya ud aku gak mau kek gini lagi.2bulan aku ngemis-ngemis ke kamu makanya kamu gak pernah punya cowo ma cowo selalu jutek.
Ezi:eh kalo ngomong mulut di jaga donk.
Radit:ya ud ingat aku gak bakalan minta maaf lg,camkan itu.
Ezi:eh kamu ngancam?
Radit:(pergi saja tanpa memperdulikan Ezi)
Sesil:knapa lg sih Zi?
Ezi:dy itu uhhh nyebelin.
Sesil:ud la maapin aja.toh dy ud minta maap.Gak baik lo Zi dendam ama orang.
Ezi:kan jgn gt deh aku jd ngrasa berslah ni.
Sesil:y ud kamu minta maap ke dy lg ian dy kan ga salah amat lg pula dy ud nyesel dan minta maaf ke kamu.
Ezi:benar jg sih ,tapi masak sih jd aku yg minta maaf ah malu!
Sesil:kan gak ada salahnya itu berarti kamu berani dan hebat loh.
Ezi:iy deh,aku cari dy dulu.
Ezi terus mencari Radit.
Ezi:kemana y cowo belagu itu?ha itu dy aduh koq tiba-tiba aku jd deg-deg an gini ya?y ud deh aku pasti bs. Radit(sapaku)
Radit:(menoleh kebelakang)ad apa lg cewe aneh?
Ezi:huh kalo gak karena Sesil aku gak bakalan minta maaf(ucapku dalam hati)mmmm Radit aku maafin kamu koq.
Radit:apa?????????maafin?emank aku ada minta maaf apa?
Ezi:td kan kamuuuuu
Radit:itu td tp waktunya ud habis ya uda de q gak kan bakaln mnt maaf lf y ud kita musuhan selamanya.
Ezi:(ih nyebelin amat si sok jual mahal)y kalo gt y ud
Radit:y ud(ketusnya).
Ezi:mmmmm dit kalo gt..eh eh(dengan suara terbata-bata)

Radit:apa lg?
Ezi:kamu koq kasar gt?
Radit:biarin?
Ezi:ya ud gak jd(Ezi pun meninggalkan Radit)

Sesampainya di kantin Ezi menemui Sesil.
Sesil:gman Zi?
Ezi:gak jd huh sok bgt dy belagu.
Sesil:knap?
Ezi:masak aku mau minta maap,dy ngjawab aku kasar gt.
Sesil:aduh Ezi..Ezi..gak ingat kamu ya,dulu kamu jg kan gt selama 2 bulan lg,kamu baru sekali aja ud nyerah.
Ezi:iy jg ya,kataku dalam hati. Y ud de ntar aku coba lg.
Sesil:nah gt donk.

Sewaktu pulang kuliah....

Ezi:dit,tungguin aku dong?
Radit:apa?
Ezi:kamu koq tambah kasar ma aku sih?
Radit:y ud to the point aja.
Ezi:koq aku deg-degan gini ya deket dy?katanya berbisik.
Radit:kamu ngomong apa barusan?
Ezi:ha ah gak koq.
Radit:trus kamu mau ngomong apa?jangan bikin pusing deh.
Ezi:Dit aku mau minta maap ke kamu aku tau aku salah.
Radit:apa???hahahaha(sambil tertawa)gak salah tu?
Ezi:kamu jangan gt dong?
Radit:iy iy aku gak nyangka kamu bisa jg minta maap ya kirain kamu.....
Ezi:apa?kamu jangan ledekin aku gt dong?
Radit:ih GR,dasar Cewe aneh.
Ezi:gimana dit mau gak maapin aku?
Radit:mmmm gman ya gini aja deh kalo kamu mau aku maapin kamu harus nglakuin sesuatu.
Ezi:apa dit?
Radit:kamu harus mau jd pacar aku,gimana?
Ezi:apaaaaaaaaaaaaaaa??????????kamu gila ya?
Radit:kenapa y ud kalo gak mau.
Ezi:kamu kira gampang apa?aku kan belum pernah pacaran masak pacar pertama aku kayak kamu sih?????
Radit:emang aku kenapa?harusnya kamu beruntung ngdapatin aku,ud cakep,pintar,
Ezi:cakep???ueakkkkkkk aku mau muntah ngedengerinnya.
Radit:eh ntar kamu suka beneran lg mampus lo?
Ezi:dit aku serius kamu mau gak maapin aku?
Radit:aku jg serius pkoknya ntar malam kamu,aku telepon.
Ezi:y ud sini no kamu?
Radit:gak perlu tunggu aja ntar kamu aku telapon.ok?


Sesamapinya di rumah....
Ezi:koq aku kepikiran Radit ya aduhhh apa jangan- jangan?ah gak boleh..
Tiba-tiba terdengar suara handphone....
Ezi:kayaknya kenal no ini,ini kan nomor yg pernah nelp aku dulu siapa y?aku angkat gak ya?amgkat aja deh...Halo.
Halo jg,terdengar suara dari seberang.
Ezi:ini siapa?
Aku Radit,katanya".
Jadi kamu yang pernah nelpon aku dasar!kamu tau nomor ku dari siapa?
Radit:Sesil.
Ezi:ow,ya ud gimana kamu ud maapin aku kan.
Radit:enak aja kamu harus mau jd pacar aku,gimana?
Ezi:kenapa harus begitu apa kamu mau membuat aku sakit ati?aku tau aku belu pernah pacaran tp kamu jangan kgt amat la.
Radit:ihhhh kamu itu suka bgt y berpikiran buruk,gak baik loh.
Ezi:trus knapa harus cara bgtu baru di maapin.
Radit:aku gak bisa bilang sekarang besok kita makan malam bareng ya aku jemput kamu ok.
Tiba-tiba telepon mati.
Tapi ntah kenapa aku jadi senang waktu dy nelpon aku.

Besoknya.
Mama:Zi,ada yang nyariin kamu tuh.
Ezi:siapa ma?
Mama:katanya sih pacar kamu.
Ezi:ha pacar(kataku dalam hati)ih pasti Radit anak itu nekat amat ya uh awas dy.
Mama:buruan Zi.
Ezi:iy ma,ma Zi pergi dulu ya ma.
Mama:iy,knapa Zi baru kenalin sekarang pacarnya?
Ezi:mmm dy sibuk ma,y uda ezi pergi dulu y ma.
Radit:Zi,maksud mama kamu pa?emangnya kamu punya pacar ya?
Ezi:ya dari dulu mereka pengen aku kenalin ke mereka cowo aku huh tp kan aku gak punya.
Radit:nah maka dari itu aku aja ya?
Ezi:kamu pikir semudah itu apa?
Radit:Zi,aku janji bakalan ngebahagiain kamu.
Ezi:ah ud lupain aja.
Radit:yok turun ud sampai koq.
Mereka pun makan malam ber2.
Ezi:dit,aku minta maap ya selama ini ud jahat ke kamu abis aku kesal sama kamu aku gak suka kamu ngeremehkan cewe.
Radit:iy aku kan ud minta maap lagi an aku kan bercanda.
Ezi:iy dit.
Radit:Zi(sambil memegang tangan Zi)kamu pasti baru pertama kali ya dinner ama cowo.
Ezi:sok tau kamu napain sih megang tangan segala(menjawab dengan ketus).
Raadit:kamu ini jd cewe lembue sedikit bisa gak?
Ezi:iy,tapi aku gak suka dipegan kegini.
Radit:aku kan cuma megang tangan kamu tapi aku ngrti mungkin karena baru pertama kali kan.(dy menatap mata Ezi)
Ezi:kamu jangan liatin aku kek gt donk,aku tau aku salh aku kan ud minta maap tapi jangan kerjaen aku kgt donk.
Radit:Zi aku itu suka sama kamu,aku gak bohong.kamu itu cewe aneh pertama kali aku emang kesal sama kamu tapi lama kelamaan sikap kamu yang jutek ke aku buat aku penasaran ke kamu.
Ezi:yakin tu?ud selesai belum?
Radit:kamu bisa sekarang bercanda tapi aku seriua Zi maka dari itu aku berusaha minta maap ke kamu biar aku bisa dekat ama kamu,tapi ternyata pikiran ku salah dengan kamu jahatin aku kita sekarang bisa disini. Zi kamu koq diam?
Ezi:kamu serius dit?
Radit:(mendekati Ezi)Zi aku sayang sama kamu buktinya aku minta nomor kamu dari Sesil kan,aku kangen pengen dengar suara kamu tapi aku malu Zi. Tapi kali ini aku harus beranikan diri mengungkapkannya ke kamu mungkin bagi kamu ini tidak mudah aku ngerti tapi lain kali kamu harus bisa menjawab pertanyaanku ini dalam seminggu.
Ezi:dit,kamu kenapa sih sebenarnya?
Radit:kamu itu yg kenapa aneh bgt harusnya kamu senang aku ngomong kek gini ke kamu,aku pengen ngjagaen kamu dan menjadi orang terdekat buat kamun agar kamu gak keesepian zi.
Ezi:(aku juga suka sama kamu dit,kataku dalam hati).y ud deh kita makan aja aku ud laper nih.
Radit:kamu pintar nya ngeles doank,y uda kita makan.

Sesamapainya dirumah.

Ezi:koq aku kanggen ama Radit y baru jg ketemu aduhhhhhh.
Tiba-tiba ada sms masuk.
"met bobo ya Ezi moga mimpi indah"
Ezi:sms Radit ni mmmmmmmmmmmm aku senang bgt mungkin ini kali ya namanya CINTA.

Besoknya

Tere:hi Zi keliatannya senag bgt.
Sesil:y iy la abis jalan ma Radit.
Ezi:koq tau?
Tere:jd kamu pacaran?
Ezi:gak ah.
Sesil:ntar lg Ter kita tungguin aja.
Tiba-tiba Radit muncul entah kenapa aku senang sekali melihat dia datang.
Radit:hi Zi,Sil,Ter?Rika mana?
Sesil:lg ama Excel tu.y ud kita pergi yok Ter ntar gangguin lg.
Ezi:apa-apa an sih.
Radit:Zi ntar kita pulang bareng temenin aku ke mall ya.
Ezi:napain?
Radit:ud jangan bawel.

Mata kuliah pun selesai....

Radit:ayok Zi.(sambil memegang tangan Zi)
Sesil:aduh pegangan tangan segala mau kemana tu?
Radit:mau jalan,yuk duluan.
Ezi:naik apa?
Radit:naik mobil la jutek.masuk!kenapa wajah kamu cemberut gt gak suka?
Ezi:(aku suka bgt dit,kataku dalam hati),mmmmmm biasa za tuh
Radit:alah munafik blg aja senang.
Ezi:iye GR!
rADIT:Zi,kamu jangan pernah lirik cowo nanti ya pokoknya kamu harus gandeng aku.
Ezi:iy.
Radit:tumben jawabnya baik,kamu suka kan ma aku.
Ezi:ueak enak aja ud deh fokus kan ke jalan.

Sesamapainya di Mall

Radit:sini tngan kamu.
Ezi:apa-apa an sih.
Radit:ud jangan bawel.

Kami pun berjalan seputaran Mall mulai dari beli baju,makan,main game sampaiiiiiii.

Radit:Zi sini jari kamu,.
Ezi:buat apa?
Radit:ini cincin buat kamu,ntar kalo kamu terima aku gantian kamu pake in cincin satu lg ke aku.
Ezi:menatap Radit,rasanya ingin sekali dia memeluk Radit).
Tiba-tiba ada seorang perempuan datang menghampiri mereka.


Radit!siapa cewe ini?tanya perempuan itu".
Radit:dy pacar aku Karina!ud la kamu menjauh aja jangan ganggu aku lagi.

Radit pun meninggalkan perempuan itu sambil memegang erat tangan Ezi.
Ezi:siapa cewe itu dit?aku gak maudianggap cewe perusak hubungan orang.
Radit:dy mantan aku ud 2 tahun kami pacaran tapi dy menduakan aku padahal aku sayang sekali sma dy. Ud lah itu masa lalu.
Ezi:kamu masih sayang sama dy?(menanyakan kepada Radit dengan khawatir)
Radit:kenapa kamu bertanya begitu,dy cuma asa lalu aku lagipula ud 1 taon lebih aku putus dari dia aku ud melupakan dy,sekarang cuma kamu di hatiku Zi.
Ezi:mmmm gombal!
Radit:y ud ayuk kita pulang.

Begitu banyak hal-hal manis kurasakan bersama Radit aku pun makin mencintai dirinya.
TIDAK TERASA SEMINGGU TELAH BERLALU.

Radit:Zi pulang yuk.
Ezi:yuk.
Rika:ciye yang lg di mabuk asmara.
Ezi:pergi dulu Rik.
Radit:ayo buruan!
Ezi:iy bawel gak sabaran. kita mau kemana.
Radit:ud diam aja,ntar aku turunin di jalan baru tau.
Ezi:gak mungkin!
Radit:huh dasar cewe aneh. Ni ud sampai.
Ezi:waw bagus bgt taman ny dit mm romantis.
Radit:(heran)ternyata kamu suka yg romantis ya.
Ezi:(malu)gak ah,.biasa aja.
Radit:huh,munafik tapi aku gemes liat kamu.
Ezi:kita mau ngapain kesini?
Radit:kami itu polos apa bego apa pura-pura si?
Ezi:y kali aja mau senam gt ditempat kekgini kan sejuk.
Radit:senam?huhhhhhh. Zi aku mau nanyaain perasaan kamu ke aku,kan ud seminggu.
Ezi:(pura-pura lupa)perasaan ku baik-baik aja ke kamu.
Radit:aku serius!
Ezi:iy aku jg.
Radit:Zi,aku gak main-main.sekarang aku tanya ke kamu,kamu syang gak sama aku.kamu jangan takut aku gak akan ngapa-ngapain kamu koq.
Ezi:ehhhh hhhhhhh(dalam keadaan takut)
Radit:gak usah gugup gt santai aja zi.
Ezi:aku takut jawaban aku bikin kamu sakit ati.
Radit:aku janji gak bakalan.
Ezi:serius?
Radit:iy kamu itu bawel bgt sih jawab itu aja lama bgt.
Ezi:tapi kamu suka kan?(ledeknya)
Radit:iy sih kamu itu ngegemesin
Ezi:trus?
Radit:cantik,pintar lg.
Ezi:trus?
Radit:tras trus tras trus!cepetan jawab donk?
Ezi:iy Radit ku sayang?
Radit:apa?kamu manggil aku sayang?
Ezi:emank kenapa gak boleh ih GR amat sih sayang itu kan banyak.
Radit:(dengan wajah lesu).iy jawab Zi.
Ezi:kamu tau gak aku dari dulu benci bgt sama kamu. Tau-tau nya kamu satu kampus sama aku aneh kan?aku itu pengeen rasanya nonjokin kamu kalobisa aku pengen buat kamu nyesel seumur hidup ud pernah jahat sama aku. Tapi lama kelamaan aku sadar,itu semua berkat Sesil dy bilang aku gak boleh kasar sama kamu karna kamu ud mau minta maap ke aku. Akhirnya aku nta maap kan ke kamu. Lama kelamaan ada perasaan aneh yg muncul ternyata aku suka sama kamu Dit. Dan seiring berjalan waktu aku makin yakin dengan perasaan aku ke kamu dit.
Ezi:iy aku sayang sama kamu dit(dengan perasaan malu).
Tiba-tiba Radit mencium kening Ezi perasan Ezi bahagia sekali belum pernah ada pria manapun mencium dy.
RaDit:jd kit pacaran kan?
Ezi:iy!
Radit:nah sekarang pasangkan cincin ini ke aku biar kita sama.
Ezi:iy(lalu Ezi pun memakaikan cincin itu ke jari Radit).
Radit:makasih ya sayang.
Ezi:iy sama-sama.
Radit:koq jawabnya kek gt?
Ezi:jadi?
Radit:mulai sekarang panggil aku dengan sebutan sayang.
Ezi:iy sayang.
Radit:nah gt donk(sambil memeluk Ezi),kamu gak boleh selingkuh atau macam-macam dibelakang ku. Aku gak mau disakiti lg Zi dan aku ud ngasih kepercayaan ke kamu aku harap kamu jangan mengecewakan aku y Zi.
Ezi:aku janji dit kamu jg ya dit.
Aku pengen kamu cowo pertamaku dan terakhir dalam hidupku.
Radit:iy aku janjji sayang bakaln ngejagaen dan ngebahagiain kamu.


Akhirnya mereka pun jadian di taman yang indah dan mereka bahagia.

Radit:jadi artinya?(dengan wajah berseri)