Senin, 28 Januari 2013

Changing - Perubahan


                Aku, kembali ke rutinitas seperti sediakalanya menjalani hari tampa dirinya, menelusuri lorong kehidupan ini yang seakan tidak tahu maknanya apabila tanpa dirinya, tapi kini itulah kenyataan yang harus aku hadapi, dari tempat ku berdiri aku hanya mampu menatapnya yang sudah penuh kebahagiaan bersama kehidupan barunya, sedangkan akupun tidak mengerti mengapa masih saja aku sibuk memperhatikan dirinya, peduli dengannya yang seolah diapun masih peduli denganku.

                Dari sudutku sisiku, aku menatap sepeda motor yang berwarna merah dengan helm hijau menggantung di atas spion, sepeda motor itu...ya hanya dialah yang menjadi saksi bisu atas segala cerita antara kamu dan aku, tapi melihat helm hijau yang menggantung ...“ah power rangerku telah berubah menjadi hijau.” Tiba-tiba saja kalimat itu yang terlontar di dalam hati, ya seseorang yang dulu serba mengenakan hal yang berba warna merah, sepatu merah, jaket merah, helm merah, dan motor merah kini sudah berubah menjadi serba “hijau”. Jujur saja, aku benci perubahan aku tidak suka perubahan, perubahan hanya membawamu menjadi orang lain, bukan seperti orang yang ku kenal lagi. Sekali lagi, power ranger merahku telah berubah menjadi warna hijau. “Mungkin cewek itu suka warna hijau” sisi lain dalam hatiku ikut berbicara, ya mungkin benar yang aku rasakan mungkin perempuan itu menyukai warna hijau dan karena dirinya sangat berarti kamu rela merubah segala aspek “merah” menjadi “hijau” sangat disayangkan mengapa dahulu bukan aku yang kau jadikan alasan untuk mengubah gaya berfikirmu kini? Mengapa bukan aku yang menjadi alasan kamu untuk memperjuangkan segala sesuatunya itu?
                “Ingat kau tidak spesial lagi pe.” Sisi lain dalam hatiku ikut berbicara malam ini. Memang aku sudah tidak spesial lagi, kini bukan aku tapi dialah yang memang sedang beruntung mendapatkan segalanya. Tapi dia sudah membuatmu mengalami perubahan, aku dengar kamu kini tidak nampak lucu lagi? Benarkah itu? Bukankah dahulu semua orang mengenalmu itu “konyol”? lalu kini kamu menjadi orang yang penuh dengan pemikiran kritis? Jangan ngawur kamu tidak akan pernah bisa menjadi seperti itu, kamu memang bijak tetapi sisi konyolmu itu yang membuat semuanya berimbang, jika sekarang kamu berubah seperti itu kemana jati dirimu yang dulu? Kemana kamu yang lucu, kamu yang cerewet, kamu yang bawel, kamu yang suka mengomentari apapun hal yang gak kamu suka, kamu yang autis, kamu yang konyol, kamu yang penuh semangat perjuangin hobby kamu, kamu yang doyan design, kamu yang doyan nyeletuk, kamu yang doyan ngabisin waktu untuk hobimu, kemana? Sudah kamu kubur semua itu?
                Aku ingat, bagimu masa lalu itu sampah ya? Tapi coba kamu berkaca sebentar, bukankah masa lalumu lebih indah? Bukankah dirimu yang dahulu lebih indah? Kamu bisa lebih leluasa kerjakan apapun yang kamu suka tanpa harus terhalang siapa dan apapun bukan? Aku rela kan kamu tinggal demi hobby kamu, demi kesukaan kamu itu apa dan aku coba ngerti. Pernah gak kamu fikirin siapa orang yang paling bisa ngertiin kamu, keadaan kamu apa keinginan kamu apa kebutuhan kamu?
                Masalahnya hanya satu, mengapa setelah 7 bulan kita menjalani kehidupan kita masing-masing sosokmu sering hadir dimimpiku? Seolah jiwa kita memang hanya bisa menyatu dalam mimpi, seolah kita bisa bertegur sapa hanya dalam mimpi. Jujur, aku sudah mulai menikmati hidupku tanpa memikirkanmu tapi akhir-akhir ini entah mengapa semuanya berbalik lagi mengingatkanku akan segala cerita yang pernah kita buat di masa lalu, “everything remind me about the past” nah itu yang sedang aku rasakan, segala hal membuatku teringat dan lebih parahnya kini aku menanggapinya dengan perasaan agak lebay dan melankolis, padahal apa untungnya aku melakukan semua itu. Toh, kita telah masing-masing sudah tidak saling memperdulikan lagi. Mengapa ingatan itu menjadi sebuah sudut dalam pemikiranku yang begitu mematikan jika aku berada didalamnya?  Aku yang terlalu lebay atau memang cerita kita yang terlalu banyak dan sulit di hapus, apapun itu perasaanku malam ini hanyalah sebuah perasaan yang lazim dirasakan oleh sebagian wanita dan teramat sulit untuk diungkapkan...... ya benar perasaan itu hanyalah sebuah “rindu”. Aku tidak seperti mereka, jika rindu dengan mudah mengatakannya dan  tidak seperti mereka pula jikalau rindu bisa dengan mudah menunjukkannya, aku ya aku punya caraku tersendiri untuk mengungkapkannya, dan aku memilih menuangkannya dalam tulisan ini walaupun aku tahu kamu tidak akan pernah membacanya, tapi jika memang jiwa kita saling mengisi dan kamu belahan jiwaku, jiwamu pasti sedang berada didekatku melihat aku sedang apa dan dia akan tahu bahwa aku “merindukanmu yang dahulu”.
                Tidak perlu mengalami perubahan hanya untuk dianggap “Tidak perlu berubah untuk dicintai bukan cinta namanya jika mencintai setelah adanya perubahan tapi itu perjanjian dan sayangnya dalam cinta tidak ada perjanjian”-Mohabbatein. Jangan pernah mengubur dirimu yang dulu, berkacalah dirimu yang dulu lebih indah daripada saat ini, mungkin kamu memang butuh perubahan tapi jangan merubah segala aspek hidupmu, sayang jika kamu kehilangan jati dirimu ketika kamu bersama orang yang salah, aku tidak berharap menjadi orang yang benar aku hanya mau kamu menjadi dirimu dan tidak mengenal perubahan. Perubahan itu menyakitkan, oleh karena itu tidak sedikit orang  membenci perubahan terkadang diri kita sendiri pun membenci perubahan walaupun kamu gak sadar akan hal itu.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar