Aku,
kembali ke rutinitas seperti sediakalanya menjalani hari tampa dirinya,
menelusuri lorong kehidupan ini yang seakan tidak tahu maknanya apabila tanpa
dirinya, tapi kini itulah kenyataan yang harus aku hadapi, dari tempat ku
berdiri aku hanya mampu menatapnya yang sudah penuh kebahagiaan bersama
kehidupan barunya, sedangkan akupun tidak mengerti mengapa masih saja aku sibuk
memperhatikan dirinya, peduli dengannya yang seolah diapun masih peduli
denganku.
Dari
sudutku sisiku, aku menatap sepeda motor yang berwarna merah dengan helm hijau
menggantung di atas spion, sepeda motor itu...ya hanya dialah yang menjadi
saksi bisu atas segala cerita antara kamu dan aku, tapi melihat helm hijau yang
menggantung ...“ah power rangerku telah berubah menjadi hijau.” Tiba-tiba saja
kalimat itu yang terlontar di dalam hati, ya seseorang yang dulu serba
mengenakan hal yang berba warna merah, sepatu merah, jaket merah, helm merah,
dan motor merah kini sudah berubah menjadi serba “hijau”. Jujur saja, aku benci
perubahan aku tidak suka perubahan, perubahan hanya membawamu menjadi orang
lain, bukan seperti orang yang ku kenal lagi. Sekali lagi, power ranger merahku
telah berubah menjadi warna hijau. “Mungkin cewek itu suka warna hijau” sisi
lain dalam hatiku ikut berbicara, ya mungkin benar yang aku rasakan mungkin
perempuan itu menyukai warna hijau dan karena dirinya sangat berarti kamu rela
merubah segala aspek “merah” menjadi “hijau” sangat disayangkan mengapa dahulu
bukan aku yang kau jadikan alasan untuk mengubah gaya berfikirmu kini? Mengapa
bukan aku yang menjadi alasan kamu untuk memperjuangkan segala sesuatunya itu?
“Ingat
kau tidak spesial lagi pe.” Sisi lain dalam hatiku ikut berbicara malam ini.
Memang aku sudah tidak spesial lagi, kini bukan aku tapi dialah yang memang
sedang beruntung mendapatkan segalanya. Tapi dia sudah membuatmu mengalami
perubahan, aku dengar kamu kini tidak nampak lucu lagi? Benarkah itu? Bukankah
dahulu semua orang mengenalmu itu “konyol”? lalu kini kamu menjadi orang yang
penuh dengan pemikiran kritis? Jangan ngawur kamu tidak akan pernah bisa
menjadi seperti itu, kamu memang bijak tetapi sisi konyolmu itu yang membuat
semuanya berimbang, jika sekarang kamu berubah seperti itu kemana jati dirimu
yang dulu? Kemana kamu yang lucu, kamu yang cerewet, kamu yang bawel, kamu yang
suka mengomentari apapun hal yang gak kamu suka, kamu yang autis, kamu yang
konyol, kamu yang penuh semangat perjuangin hobby kamu, kamu yang doyan design,
kamu yang doyan nyeletuk, kamu yang doyan ngabisin waktu untuk hobimu, kemana?
Sudah kamu kubur semua itu?
Aku
ingat, bagimu masa lalu itu sampah ya? Tapi coba kamu berkaca sebentar,
bukankah masa lalumu lebih indah? Bukankah dirimu yang dahulu lebih indah? Kamu
bisa lebih leluasa kerjakan apapun yang kamu suka tanpa harus terhalang siapa
dan apapun bukan? Aku rela kan kamu tinggal demi hobby kamu, demi kesukaan kamu
itu apa dan aku coba ngerti. Pernah gak kamu fikirin siapa orang yang paling
bisa ngertiin kamu, keadaan kamu apa keinginan kamu apa kebutuhan kamu?
Masalahnya
hanya satu, mengapa setelah 7 bulan kita menjalani kehidupan kita masing-masing
sosokmu sering hadir dimimpiku? Seolah jiwa kita memang hanya bisa menyatu
dalam mimpi, seolah kita bisa bertegur sapa hanya dalam mimpi. Jujur, aku sudah
mulai menikmati hidupku tanpa memikirkanmu tapi akhir-akhir ini entah mengapa
semuanya berbalik lagi mengingatkanku akan segala cerita yang pernah kita buat
di masa lalu, “everything remind me about the past” nah itu yang sedang aku
rasakan, segala hal membuatku teringat dan lebih parahnya kini aku
menanggapinya dengan perasaan agak lebay dan melankolis, padahal apa untungnya
aku melakukan semua itu. Toh, kita telah masing-masing sudah tidak saling
memperdulikan lagi. Mengapa ingatan itu menjadi sebuah sudut dalam pemikiranku
yang begitu mematikan jika aku berada didalamnya? Aku yang terlalu lebay atau memang cerita
kita yang terlalu banyak dan sulit di hapus, apapun itu perasaanku malam ini
hanyalah sebuah perasaan yang lazim dirasakan oleh sebagian wanita dan teramat
sulit untuk diungkapkan...... ya benar perasaan itu hanyalah sebuah “rindu”.
Aku tidak seperti mereka, jika rindu dengan mudah mengatakannya dan tidak seperti mereka pula jikalau rindu bisa
dengan mudah menunjukkannya, aku ya aku punya caraku tersendiri untuk mengungkapkannya,
dan aku memilih menuangkannya dalam tulisan ini walaupun aku tahu kamu tidak
akan pernah membacanya, tapi jika memang jiwa kita saling mengisi dan kamu
belahan jiwaku, jiwamu pasti sedang berada didekatku melihat aku sedang apa dan
dia akan tahu bahwa aku “merindukanmu yang dahulu”.
Tidak
perlu mengalami perubahan hanya untuk dianggap “Tidak perlu berubah untuk
dicintai bukan cinta namanya jika mencintai setelah adanya perubahan tapi itu
perjanjian dan sayangnya dalam cinta tidak ada perjanjian”-Mohabbatein. Jangan
pernah mengubur dirimu yang dulu, berkacalah dirimu yang dulu lebih indah
daripada saat ini, mungkin kamu memang butuh perubahan tapi jangan merubah
segala aspek hidupmu, sayang jika kamu kehilangan jati dirimu ketika kamu
bersama orang yang salah, aku tidak berharap menjadi orang yang benar aku hanya
mau kamu menjadi dirimu dan tidak mengenal perubahan. Perubahan itu
menyakitkan, oleh karena itu tidak sedikit orang membenci perubahan terkadang diri kita
sendiri pun membenci perubahan walaupun kamu gak sadar akan hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar