Senin, 01 April 2013

Semanis Cokelat-Sepahit Kopi

     "Sesuatu yang manis pasti cepat habisnya." Yap, seperti layaknya sebuah cokelat, semakin manis cokelat tersebut semakin cepat pula kita melahapnya..
      Serupa ya dengan kata cinta semakin manis cinta tersebut semakin cepat  terselesaikannya lembaran demi lembaran manis. Tetapi, kebanyakan pemanis pun tidak baik hhh menyebabkan diabetes katanya.
"Woy.....kenapa lo? masih sibuk menghipotesakan kisah cinta lo?" Deran mencoba mengagetkanku.
"Ah elo! masih belum ketemu titik temunya nih."
"Cinta itu bukan hal yang harus dicari titik temunya, tapi dirasakan supaya terasa. Emang lo mau seumur hidup terus berkutat dengan hipotesa cinta lo itu?"
"Ya...ya... I know! Berkutat dengan teori daripada praktik itu gak baik kan? tapi asal lo tahu, praktik tuh ribet. praktik cinta apalagi. Menyakitkan!"
"Setidaknya lo mencoba daripada gak sama sekali!" Deran mencoba menyakinkanku.
"Lo tahu gak sih gimana pahitnya cinta? Jangan selalu mikir yang manis-manisnya deh."
"Selama lo gak ada fikiran negatif tentang cinta, gak bakal deh cinta lo sepahit kopi hitam!"
"Ah semanis cokelat juga sepertinya gak baik, sesuatu yang manis lebih cepat habisnya."
"Oh..maksud lo kayak habis manis sepah dibuang?"
"Nah iya. Manis diawal pahit dibelakang, coba deh review ada gak sih happy ending? sekalipun happy pasti akan ada yang bikin "sad ending". Contohnya seperfect apapun kisah cinta lo sekarang pasti lo bakal ngerasain gimana rasanya kehilangan. Entah kehilangan seperti apa."
"Aduh...duh....kayaknya dewi cinta yang satu ini sedang galau lagi ya?" Deran terkikik-kikik meledekku.
     Aku terdiam, statis tak bergerak hanya memikirkan kata-kata Deran barusan. Aku galau? Galau? Mungkinkah? Siapa yang aku galaui? Kamu? Ah....sudah lama rasanya kamu tidak berkutat dipikiranku. Hanya berbagai hipotesa tentang cinta yang berputar statis dikepala ini. Tidak ada kamu, tidak ada kita. Semuanya lenyap begitu saja. Aku lebih suka seperti ini, tidak terikat. Bisa berekspresi semampuku tanpamu. Feel free like a bird, bahkan aku lupa rasanya "sesak" itu seperti apa. Tapi kata-kata Deran barusan menyadarkanku, mungkinkah selama aku menghipotesakan kata cinta justru kamulah yang menjadi inspirasiku?
     Ah sudahlah....cokelat manisku sudah berubah menjadi kopi hitam. Ya, Pekat dan Pahit. Rasanya muak tidak cocok dengan lambungku. Apa ada sejarahnya manusia memakan ampas kopi? Memakannya sama saja dengan membunuh lambungku. Ya menuai cerita drama klasik yang pahit sama saja seperti membunuh kebahagiaanku perlahan. Bukankah masih banyak penjual "Cokelat" diluar sana? Kenapa harus memakan "Kopi Hitam" jika diluar sana masih banyak penjual cokelat yang menjajakan cokelarnya dan berharap untuk dibeli.
    Aku tahu, tidak semua cokelat memiliki rasa manis yang pas, tidak semua cokelat harganya pas dengan "Kantong" kita dan tidak semua cokelat layak untuk dibeli. Aku tah manis yang berkualitas hanyalah milik cokelat dengan harga tinggi dan aku sadar sulit rasanya menemukan rasa manis yang pas diantara "Harga" yang pas.
     Entah mengapa, hanya "Cokelat" buatanmu-lah yang segalanya pas. Rasa manisnya, Bentuknya, Harganya.....ya sesuai dengan seleraku. Tapi entah mengapa porsi cokelatmu terlalu sedikit untuk bagianku. Terlalu cepat masa berlakunya, haruskah aku membekukan "Cokelatmu" didalam "Freezer"? Haruskah aku membekukan kisah manis kita? Bukankah membekukan sama saja membuatnya mati rasa? Ya....mungkin ini salahku, terlalu cepat menghabiskan manisnya cokelatmu tanpa sisa.
"Mulai deh, bengong..tatapan kosong. Ah tablo lo!" Sekali lagi, Deran mengagetkanku.
"Kerjaan lo tuh ya, ngagetin gue terus deh."
"Mikirin apaan sih? Serius banget.'
"Engga...entah kenapa yang manis cepat berlalu ya?"
"Kan tadi lo bilang kalau kebanyakan gak baik, emang cuma elo doang yang mau mencicipi rasa manis? Semua orang juga kali, kasihlah kesempatan untuk orang lain merasakannya."
"Oh jadi gue harus berbagi rasa manis itu ya? Meskipun rasa manis itu bukan milik gue lagi?"
"Nah! Manis itu universal, lo pasti bisa nemuin cokelat baru lo yang rasanya lebih unik dan tahan lama"
"Hahahahaha......semakin berkembangnya zaman peneliti pasti membuat cokelat tahan lama ya."
"Iya penih dengan pengawet lhooooo..."
"HAHA bisa aje lo. Gue gak mau ah makan cokelat berpengawet rasanya lebih beresiko."
"Yang penting lo merasakan manis kan haha."
"Kalau ujung-ujungnya penyakit gimana? Ogah deh gue."
"Okeee gue salah, gue salah, gak akan bisa gue mengalahkan dewi hipotesa cinta yang satu ini deh hahahahahaha....."
    Dalam tawa kami, rasanya fikiranku pun masih statis memikirkan kemungkinan kadar kemanisan yang tersisa dalam hati sehingga layak dibuat cokelat ala diriku sendiri. Mungkin diluar sana masih ada seseorang yang ingin merasakan "Cokelat" milikku;)

~Semanis Cokelat-Sepahit Kopi~

1 komentar:

  1. Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours

    More than 160,000 men and women are trying a easy and secret "water hack" to lose 2 lbs every night as they sleep.

    It is proven and works on everybody.

    Here are the easy steps for this hack:

    1) Go get a clear glass and fill it up with water half glass

    2) Now use this crazy hack

    so you'll become 2 lbs skinnier when you wake up!

    BalasHapus